Senin, 29 September 2025

Konflik Palestina Vs Israel

AS Menyatakan Tidak Ada Penarikan Tentara Israel dari Lebanon Sampai Hizbullah Melucuti Senjatanya

Amerika Serikat meningkatkan tekanan pada Lebanon untuk mengeluarkan keputusan kabinet yang berkomitmen untuk melucuti senjata Hizbullah

Editor: Muhammad Barir
The Times of Israel/Emmanuel Fabian
LEBANON SELATAN - Foto yang diambil dari The Times of Israel tanggal 11 Februari 2025 memperlihatkan tiga tentara Israel beroperasi di Lebanon selatan. 

AS Menyatakan Tidak Ada Penarikan Israel dari Lebanon sampai Hizbullah Melucuti Senjatanya

TRIBUNNEWS.COM- Amerika Serikat meningkatkan tekanan pada Lebanon untuk mengeluarkan keputusan kabinet yang berkomitmen untuk melucuti senjata Hizbullah sebelum perundingan apa pun dapat dilakukan mengenai Israel yang mengakhiri serangannya dan menarik pasukannya yang menduduki Lebanon selatan, sumber mengatakan kepada Reuters pada 30 Juli. 

"Tanpa komitmen publik dari para menteri Lebanon, AS tidak akan lagi mengirim utusan Thomas Barrack ke Beirut untuk bernegosiasi dengan para pejabat Lebanon, atau menekan Israel untuk menghentikan serangan udara atau menarik pasukannya dari Lebanon selatan," kata sumber-sumber tersebut, yang mencakup dua pejabat Lebanon, dua diplomat, dan seorang sumber Lebanon yang mengetahui masalah tersebut. 

Lebanon berada di bawah tekanan berat AS untuk melucuti senjata Hizbullah.

Washington telah memberikan Beirut peta jalan yang menuntut pelucutan senjata penuh perlawanan, reformasi, dan hubungan yang lebih baik dengan Suriah – sebagai imbalan atas penarikan pasukan Israel dari wilayah yang diduduki Tel Aviv selama gencatan senjata. 

Laporan Reuters sebelumnya menyebutkan bahwa utusan Tom Barrack memberi tahu Lebanon bahwa mereka punya waktu hingga November atau paling lambat akhir tahun untuk melucuti senjata Hizbullah. Tanggapan resmi Lebanon mendesak Israel untuk mundur dan mengakhiri serangannya terlebih dahulu. 

Menurut sumber yang dikutip Reuters pada hari Rabu, Nabih Berri, juru bicara parlemen Lebanon dan pimpinan Gerakan Amal, sekutu Hizbullah, "meminta AS untuk memastikan Israel menghentikan serangannya sebagai langkah awal, guna sepenuhnya melaksanakan gencatan senjata yang disepakati tahun lalu," ujar empat sumber tersebut. 

Mereka juga mengklaim bahwa "Israel menolak usulan Berri akhir pekan lalu." Setelah itu, Washington mulai mendesak agar kabinet Lebanon berkomitmen untuk melucuti senjata Hizbullah. 

"AS mengatakan tidak ada lagi Barrack, tidak ada lagi dokumen yang saling berbalas – dewan menteri harus mengambil keputusan, baru kemudian kita bisa melanjutkan diskusi. Mereka tidak bisa menunggu lebih lama lagi," kata sumber Lebanon tersebut. 

“Para penguasa Lebanon khawatir bahwa kegagalan mengeluarkan komitmen yang jelas untuk melucuti senjata Hizbullah dapat memicu peningkatan serangan Israel, termasuk di Beirut,” semua sumber melanjutkan dengan mengatakan kepada Reuters . 

Sumber Lebanon menambahkan bahwa Perdana Menteri Lebanon, Nawaf Salam, akan mengadakan sidang kabinet dalam beberapa hari mendatang. 

"Selama Hizbullah masih mempertahankan senjata, kata-kata saja tidak akan cukup. Pemerintah dan Hizbullah perlu berkomitmen penuh dan bertindak sekarang agar rakyat Lebanon tidak terpuruk dalam status quo yang terpuruk," ujar Barrack setelah kunjungan terakhirnya ke Lebanon

Menurut laporan di media Israel, pasukan Tel Aviv bersiap untuk terus menyerang Lebanon meskipun ada gencatan senjata dan bahkan jika itu mengarah pada perang baru. 

Israel telah melanggar gencatan senjata lebih dari 3.000 kali, menewaskan lebih dari 200 orang sejak dicapai pada November tahun lalu. 

Selain tanah Lebanon yang diduduki Israel secara ilegal selama beberapa dekade, pasukan Israel menduduki lima lokasi strategis di sisi perbatasan Lebanon selama gencatan senjata. 

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan