Konflik Thailand Vs Kamboja
Prabowo Kirim Sinyal: Indonesia Siap Jadi Penengah Konflik Thailand-Kamboja
Pertemuan di Istana Negara kirim pesan tegas: Indonesia-Malaysia siap turun tangan selesaikan konflik Thailand-Kamboja
Penulis:
Igman Ibrahim
Editor:
Acos Abdul Qodir
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Konflik bersenjata antara Thailand dan Kamboja yang pecah sejak 24 Juli 2025 telah mengguncang stabilitas Asia Tenggara. Serangan artileri dan udara di wilayah sengketa Prasat Ta Moan Thom menewaskan lebih dari 30 orang dan memaksa ratusan warga sipil mengungsi. Di tengah eskalasi yang mengkhawatirkan, Indonesia menyatakan kesiapan untuk berperan sebagai penengah.
Presiden Prabowo Subianto menyampaikan dukungan penuh kepada Perdana Menteri Malaysia, Anwar Ibrahim, yang berhasil memediasi gencatan senjata antara dua negara ASEAN tersebut.
“Pertama, saya ingin ucapkan selamat, kepemimpinan leadership daripada Dato’ Sri memimpin ASEAN berhasil dalam mediasi, berhasil mencapai gencatan senjata dalam konflik antara Thailand dan Kamboja. Ini suatu patut kita syukuri. Terima kasih,” ujar Prabowo dalam pertemuan bilateral di Istana Negara, Jakarta, Selasa (29/7/2025).
Ia menambahkan, “Kami siap membantu, di mana pun kami siap. Dato’ Sri sebagai PM Malaysia dan Ketua ASEAN, terima kasih ini suatu terobosan yang sangat penting. ASEAN selalu menyelesaikan konflik dengan damai dengan konsultasi, musyawarah, dan mediasi."
Diplomasi Kekeluargaan, Bukan Intervensi
Menteri Luar Negeri RI, Sugiono, menegaskan bahwa pendekatan Indonesia tetap mengacu pada prinsip kekeluargaan ASEAN.
“Sejak insiden hari pertama, para menteri luar negeri ASEAN sudah saling berkoordinasi dan menyampaikan kepada kedua belah pihak untuk sama-sama menahan diri. Indonesia juga sudah menyampaikan kepada Ketua ASEAN, dalam hal ini Malaysia, bahwa Indonesia siap melakukan apa saja dalam rangka menciptakan suasana deeskalasi dan gencatan senjata,” kata Sugiono.
Baca juga: Komandan Tertinggi Kamboja Dilaporkan Tewas dalam Pertempuran dengan Thailand
Ia menekankan bahwa penyelesaian konflik akan dikawal melalui mekanisme bersama seperti Joint Border Committee (JBC).
“ASEAN ada dalam suatu keyakinan yang sama, bahwa kita ingin menyelesaikan ini dengan cara kekeluargaan dan dengan cara ASEAN,” pungkasnya.
Luka Sejarah dan Beban Regional

Sengketa perbatasan Thailand-Kamboja bukanlah konflik baru. Akar masalahnya dapat ditelusuri hingga era kolonial Prancis, ketika wilayah kuil Preah Vihear dimasukkan ke dalam peta Kamboja. Putusan Mahkamah Internasional tahun 1962 menetapkan kuil tersebut berada di wilayah Kamboja, namun zona penyangga di sekitarnya tetap menjadi sumber ketegangan.
Konflik terbaru ini dipicu oleh ledakan ranjau darat yang melukai tentara Thailand, disusul serangan udara dan artileri dari kedua belah pihak. Malaysia, sebagai Ketua ASEAN tahun ini, memfasilitasi pertemuan antara PM Thailand Phumtham Wechayachai dan PM Kamboja Hun Manet di Putrajaya, yang menghasilkan kesepakatan gencatan senjata tanpa syarat.
Namun, konflik ini juga menjadi ujian besar bagi ASEAN. Akademisi hubungan internasional Debbie Affianty menyebut Indonesia sebagai “saudara besar” yang harus hadir. “Kalau ada masalah sekecil apapun, Indonesia harus turun, seperti pada sebuah keluarga,” ujarnya.
Diplomasi Senyap dan Peran Strategis Indonesia
Juru Bicara Kemlu RI, Rolliansyah Soemirat, menegaskan bahwa Indonesia telah menjalankan diplomasi senyap sejak awal eskalasi. “Diplomasi adalah the art of statecraft, bukan sekadar panggung. Kami sudah menugaskan pejabat eselon satu untuk melakukan pendekatan melalui forum ASEAN,” katanya.
Indonesia memiliki rekam jejak panjang sebagai fasilitator perdamaian, termasuk dalam konflik Thailand-Kamboja pada 2011 dan krisis Myanmar pada 2023. Kini, di bawah kepemimpinan Prabowo, Indonesia kembali mengirim sinyal bahwa diplomasi damai tetap menjadi fondasi utama kawasan.
Diplomasi yang Menyatukan
Konflik Thailand-Kamboja bukan hanya soal batas wilayah, tetapi juga soal harga diri dan stabilitas regional. Di tengah ketegangan yang membara, Indonesia menawarkan pendekatan yang menyejukkan: diplomasi kekeluargaan, musyawarah, dan negosiasi.
Sinyal dari Prabowo bukan sekadar retorika. Ia adalah panggilan untuk bertindak, untuk menjadikan ASEAN bukan hanya zona damai di atas kertas, tetapi komunitas yang benar-benar mampu menjaga perdamaian di rumahnya sendiri.
Konflik Thailand dan Kamboja
Thailand
Kamboja
Indonesia
Malaysia
Prabowo Subianto
Mahatir Mohamad
ASEAN
Konflik Thailand Vs Kamboja
Thailand-Kamboja Sepakat Libatkan ASEAN untuk Pastikan Gencatan Senjata Tetap Berlaku |
---|
Thailand dan Kamboja Sepakat Lanjutkan Gencatan Senjata Perbatasan |
---|
Thailand Ajukan 13 Proposal ke Kamboja dalam Perundingan Damai di Malaysia |
---|
Kamboja Larang Keluarga Tentara yang Tewas Unggah Konten Pemakaman, Pelanggar Tak Dapat Santunan |
---|
Tunda Ekstradisi 18 Tentara Kamboja, Hun Sen Tuding Thailand Langgar Konvensi Jenewa |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.