Konflik Palestina Vs Israel
Media Israel Sebut Janda Yahya Sinwar Sudah Menikah Lagi di Turki, Kok Bisa Keluar dari Gaza?
Janda Yahya Sinwar, mendiang pemimpin Hamas itu, dilaporkan telah menikah lagi di Turki, sembilan bulan setelah IDF membunuh suaminya
Media Israel Sebut Janda Yahya Sinwar Sudah Menikah Lagi di Turki, Kok Bisa Keluar dari Gaza?
TRIBUNNEWS.COM - Dalam upaya yang disebut-sebut untuk melemahkan pengaruh gerakan Hamas di Gaza, media Israel mengeksploitasi laporan seputar kabar terbaru dari Samar Muhammad Abu Zamar.
Janda Yahya Sinwar, mendiang pemimpin Hamas itu, dilaporkan telah menikah lagi di Turki, sembilan bulan setelah pasukan Israel (IDF) membunuh suaminya pada Oktober 2024.
Baca juga: Autopsi Yahya Sinwar: Bebas Narkoba Hanya Kafein
Laporan dari Israel menunjukkan kalau Samar diselundupkan keluar dari Gaza secara dramatis.
Yahya Sinwar dikenal sebagai sosok di balik serangan mematikan pada 7 Oktober 2023 di Israel.
"Samar diberi paspor palsu dan membawa "sejumlah besar uang tunai" ketika ia meninggalkan Gaza," kata laporan media Israel Ynet, dikutip dari WN, Kamis (24/7/2025).
Anggota biro politik Hamas, Fathi Hammad, yang bertanggung jawab membantu para pejuang Hamas dan keluarga mereka meninggalkan Jalur Gaza, disebut-sebut berada di balik operasi pernikahan dan relokasi tersebut.
Sumber-sumber di Gaza mengatakan kepada situs berita Israel Ynet kalau pernikahan itu terjadi hanya beberapa bulan setelah kematian Sinwar.
"Ia tidak ada lagi di sini—ia menyeberangi perbatasan Rafah menggunakan paspor palsu," kata seorang sumber kepada situs web tersebut.
Belum ada konfirmasi resmi mengenai pelariannya, meskipun media Israel banyak melaporkannya, disertai dengan visual Samar yang berjalan melalui terowongan Hamas beberapa jam sebelum serangan 7 Oktober, sambil menggenggam tas tangan desainer.

Bagaimana Janda Sinwar Bisa Keluar dari Gaza?
Seorang pejabat keamanan Israel mengatakan kepada Ynet bahwa Samar pergi bersama Najwa Sinwar, istri Mohammed Sinwar, sosok yang mengambil alih kendali Hamas setelah saudaranya meninggal.
Operasi tersebut membuat mereka menyeberang ke Mesir melalui penyeberangan Rafah di tengah pengepungan ketat dan blokade pasukan Israel.
Keduanya diberi dokumen palsu agar mudah menyeberang.
Sumber tersebut menambahkan bahwa "koordinasi tingkat tinggi, dukungan logistik, dan sejumlah besar uang" digunakan dalam operasi tersebut, sesuatu yang "tidak dimiliki warga Gaza biasa."
Konflik Palestina Vs Israel
KTT Darurat Arab-Islam di Doha: Seremoni Tanpa Taring |
---|
Netanyahu Gunakan Dalih Hubungan Hamas-Qatar untuk Bela Serangan Israel di Doha |
---|
Komisi PBB Sebut Israel Melakukan Genosida di Gaza, Apa Artinya? Ini 7 Hal yang Perlu Diketahui |
---|
PBB: Netanyahu Dalang Genosida di Gaza, Ribuan Warga Palestina Dibunuh dengan Sengaja |
---|
Diteriaki di Depan Rumahnya, Netanyahu Kabur, Keluarga Sandera Tuntut Jawaban |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.