Konflik Palestina Vs Israel
Takut Dikecam Dunia , Israel 'Cuci Tangan' dan Tuding Hamas Biang Kelaparan di Gaza
Israel bantah jadi penyebab kelaparan massal di Gaza, justru menuding Hamas serta PBB sebagai pihak yang bertanggung jawab atas krisis di Palestina
TRIBUNNEWS.COM - Israel membantah sebagai penyebab kelaparan massal di Gaza, Palestina.
Mereka justru menuding Hamas serta lembaga internasional seperti PBB sebagai pihak yang bertanggung jawab dalam kasus tersebut.
Pernyataan tersebut dilontarkan Juru bicara Pemerintah Israel, David Mencer setelah terus menerus dihujani kritik dari komunitas internasional soal krisis kelaparan yang semakin parah di Jalur Gaza.
“Tidak ada kelaparan yang disebabkan Israel. Yang ada hanya kekurangan pangan yang direkayasa oleh Hamas,” tegas Mencer dalam pernyataan yang dikutip AFP.
Menurutnya, Hamas menahan distribusi bantuan, menjarah, bahkan menjual bantuan kemanusiaan kepada warga Gaza dengan harga tinggi.
Ia juga menuding PBB dan mitranya gagal mengangkut truk bantuan yang sudah diperiksa dan siap masuk dari sisi Israel.
Pernyataan tersebut turut diperkuat klaim dari badan militer Coordination of Government Activities in the Territories (COGAT).
CIGAT mengatakan, Israel telah menyediakan lebih dari cukup akses bagi bantuan internasional untuk masuk ke Gaza.
Namun yang menjadi masalah adalah kegagalan PBB dalam menyalurkan bantuan tersebut ke titik-titik krisis.
"Kami telah menambah titik akses, memperpanjang jam operasional, dan menyusun rencana bersama dengan PBB," ujar juru bicara COGAT.
WHO: Ini Tragedi Buatan Manusia
Berbanding terbalik dengan pernyataan Israel, WHO menyatakan, Gaza saat ini mengalami tingkat kelaparan terburuk.
WHO juga menyebut hal ini sebagai bencana buatan manusia akibat blokade berkepanjangan dan terbatasnya distribusi bantuan.
Sejak agresi militer Israel berlanjut ke berbagai zona di Gaza, aliran bantuan kemanusiaan ke wilayah tersebut menyusut drastis.
Baca juga: Krisis Gaza Makin Parah, 111 Organisasi Desak Israel Hentikan Blokade: 80 Anak Tewas Kelaparan
Jika sebelumnya sekitar 500 truk bantuan masuk setiap hari, kini jumlah itu merosot tajam menjadi hanya 28 hingga 70 truk per hari.
Mereka juga melaporkan banyak bantuan kemanusiaan tertahan di perbatasan karena izin dari otoritas Israel tak kunjung diterbitkan, sehingga ribuan ton logistik tak dapat disalurkan ke warga yang sangat membutuhkan.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.