Senin, 29 September 2025

Konflik Palestina Vs Israel

Krisis Gaza Makin Parah, 111 Organisasi Desak Israel Hentikan Blokade: 80 Anak Tewas Kelaparan

Sebanyak 111 organisasi internasional dan lokal mendesak Israel untuk segera menghentikan blokade total terhadap Gaza.

TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN
SOLIDARITY GAZA - Peserta aksi mengikuti long march Solidarity March with Global March to Gaza di kawasan Bundaran HI, Jakarta, Minggu (15/6/2025). Aksi tersebut sebagai bentuk solidaritas untuk gerakan Global March to Gaza yang bertepatan dengan ribuan warga lintas negara yang tengah bersiap memasuki wilayah Gaza untuk memberikan bantuan kepada rakyat Palestina yang mengalami krisis akibat blokade dari Israel. Perang dan blokade membuat 34 anak Gaza tewas karena kelaparan. (TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN) 

TRIBUNNEWS.COM – Krisis kemanusiaan di Jalur Gaza kian memburuk.

Sebanyak 111 organisasi internasional dan lokal mendesak Israel untuk segera menghentikan blokade total terhadap Gaza, yang telah menyebabkan kelangkaan pangan, obat-obatan, dan bahan bakar secara masif.

Dalam pernyataan bersama yang dirilis Selasa (22/7/2025), organisasi-organisasi tersebut menegaskan bahwa “kelaparan bukanlah bencana alam,” melainkan “konsekuensi langsung dari keputusan politik.”

Pernyataan itu ditandatangani oleh organisasi kemanusiaan seperti Save the Children, Oxfam, Norwegian Refugee Council, Action Against Hunger, CARE International, Médecins du Monde, serta organisasi lokal Palestina seperti Al Mezan dan Palestinian Centre for Human Rights.

“Kami tidak bisa lagi diam menyaksikan anak-anak mati karena kelaparan yang seharusnya bisa dicegah,” tegas pernyataan tersebut, seperti dilaporkan BBC dan Middle East Eye.

Organisasi-organisasi itu juga menyebutkan bahwa pembatasan terhadap bantuan oleh otoritas Israel merupakan pelanggaran hukum internasional dan prinsip-prinsip dasar kemanusiaan.

Mereka menyerukan pembukaan total penyeberangan seperti Kerem Shalom dan Rafah agar bantuan dapat masuk secara bebas.

80 Anak Tewas karena Kelaparan

Menurut laporan medis terbaru yang dikutip oleh Reuters setidaknya 101 orang telah meninggal karena kelaparan sejak perang dimulai, termasuk 80 anak-anak, sebagian besar dalam beberapa pekan terakhir.

Salah satu korban terbaru adalah Yousef, bayi laki-laki berusia 6 minggu yang meninggal dunia karena kekurangan gizi parah.

Tubuhnya kurus kering dengan tulang rusuk menonjol, bekas perban infus masih terlihat di lengannya yang mungil.

Baca juga: WHO Kecam Serangan di Gaza, Sebut Operasi Kemanusiaan Lumpuh Gara-gara Israel 

Ia merupakan satu dari 15 orang yang tewas kelaparan dalam 24 jam terakhir, menurut laporan dokter di Kota Gaza.

“Kami tidak bisa mendapatkan susu di mana pun, dan kalaupun ada, harganya mencapai $100 per kaleng,” ujar pamannya, Adham al-Safadi.

Tiga anak lainnya juga meninggal akibat kelaparan dalam sehari terakhir, termasuk Abdulhamid al-Ghalban, 13 tahun, yang menghembuskan napas terakhir di sebuah rumah sakit di Khan Yunis.

PBB: 495 Ribu Jiwa di Ambang Kelaparan

Berdasarkan laporan IPC (Integrated Food Security Phase Classification) yang dirilis oleh WFP dan FAO, sekitar 495.000 orang di Gaza sudah berada dalam fase kelaparan akut (IPC level 5)—level tertinggi dalam skala kerawanan pangan global.

Kondisi ini diperburuk oleh rusaknya infrastruktur dan sulitnya distribusi bantuan akibat penutupan akses oleh militer Israel, terutama di wilayah utara Gaza.

Halaman
12
Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan