Putra Jair Bolsonaro Geram Aset sang Ayah Dibekukan Pengadilan Brasil: Aku Takkan Terintimidasi!
Eduardo Bolsonaro kecam Mahkamah Agung Brasil usai aset dan rekeningnya dibekukan. Ia menyebut hakim Moraes bertindak seperti diktator.
Penulis:
Andari Wulan Nugrahani
Editor:
Nanda Lusiana Saputri
TRIBUNNEWS.COM - Putra mantan Presiden Brasil, Jair Bolsonaro, Eduardo Bolsonaro, mengecam keras keputusan Mahkamah Agung Brasil yang membekukan aset dan rekeningnya.
Dalam pernyataan yang diunggah di media sosial X pada Selasa (22/7/2025), Eduardo menuding hakim Alexandre de Moraes "bertindak seperti diktator."
"Aku tidak akan terintimidasi dan tidak akan dibungkam. Aku telah mempersiapkan diri untuk momen ini," tulis Eduardo.
Eduardo Bolsonaro kini aktif sebagai anggota Kongres Brasil dan tengah berada di Washington DC untuk menggalang dukungan bagi ayahnya.
Pembekuan ini dilakukan berdasarkan perintah rahasia yang dikeluarkan pada Minggu (20/7/2025), sebagai bagian dari penyelidikan atas aktivitas Eduardo di Amerika Serikat, menurut laporan CNN Brasil.
Eduardo menyebut langkah hakim Moraes sebagai "keputusan sewenang-wenang dan kriminal lain" serta bentuk penyalahgunaan kekuasaan.
Ia menambahkan peristiwa ini memperkuat klaimnya di hadapan komunitas internasional terkait ancaman terhadap kebebasan politik di Brasil.
Sementara itu, mantan Presiden Jair Bolsonaro sendiri menghadapi ancaman penangkapan karena diduga melanggar perintah pengadilan terkait penggunaan media sosial.
Hakim Moraes sebelumnya telah memerintahkan Bolsonaro untuk mengenakan gelang kaki pemantau dan melarangnya mengakses media sosial sebagai bagian dari penyelidikan dugaan rencana kudeta pasca kekalahan dalam pemilu 2022.
Menurut laporan G1 Brasil, Moraes memberi waktu 24 jam kepada pengacara Bolsonaro untuk menjelaskan pelanggaran klien mereka.
Jika tidak memuaskan, pengadilan dapat memerintahkan penangkapan terhadap mantan presiden.
Baca juga: Bolsonaro Diperiksa Mahkamah Agung Brasil, Bantah Tudingan Kudeta dan Pembunuhan Tokoh Negara
Dalam wawancara sebelumnya, Bolsonaro menyebut larangan tersebut sebagai bentuk "kepengecutan" dan menyatakan akan tetap berkomunikasi dengan media untuk menyuarakan pendapatnya.
Pakar hukum konstitusi asal Sao Paulo, Vera Chemim, mengatakan kepada Al Jazeera posisi Bolsonaro kini kian genting.
"Setiap kesalahan langkah bisa berujung pada penangkapan preventif," ujarnya.
Situasi ini telah memicu ketegangan diplomatik. Menteri Luar Negeri AS Marco Rubio menuduh Moraes melakukan “perburuan politik” terhadap Bolsonaro dan mengumumkan pencabutan visa bagi Moraes, para sekutunya, dan keluarganya.
Sumber: TribunSolo.com
Jawaban Nyeleneh Menkeu Purbaya Soal Gugatan Tutut Soeharto: Bu Tutut Malah Kirim Salam ke Saya |
![]() |
---|
Sidang Suap Vonis CPO, Istri Kedua Hakim Agam Dicecar Soal Temuan USD Senilai Rp 2 M di Apartemen |
![]() |
---|
Sidang Suap Vonis CPO, Hakim Agam Rutin Beri Istrinya Nafkah Berupa Uang Pecahan Dolar AS |
![]() |
---|
Momen Hakim Tegur Nikita Mirzani yang Kembali Adu Mulut dengan Jaksa: Ini Bukan Pasar! |
![]() |
---|
Khawatir Permohonan Perwalian Anak oleh Suami Mpok Alpa, Keluarga Menduga Ada Tujuan Lain |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.