Konflik Palestina Vs Israel
Terungkap Peta Rencana Israel Caplok 40 Persen Wilayah Gaza, Ubah Rafah Jadi Kamp Guantanamo
Langkah Israel ini sebagai upaya terang-terangan mengecilkan Jalur Gaza dan mengubahnya menjadi sesuatu yang menyerupai Teluk Guantanamo
Terungkap Rencana Israel Caplok 40 Persen Wilayah Gaza, Ubah Rafah Jadi Kamp Guantanamo
TRIBUNNEWS.COM - Israel benar-benar ingin mencaplok Gaza.
Rencana itu tersaji pada peta rencana penarikan mundur pasukan Israel dari Gaza dalam negosiasi tidak langsung gencatan senjata dengan kelompok Hamas di ibu kota Qatar, Doha, Khaberni melaporkan Selasa (15/7/2025).
Tak tanggung-tanggung, Israel berniat menduduki sepertiga wilayah Jalur Gaza atau 40 persen wilayah kantung Palestina tersebut.
Baca juga: Al Qassam Serang Markas Komando IDF di Khan Younis, Israel Kaget Taktik Baru Perang Hamas
Israel ingin menduduki Jabalia dan Beit Lahia di Gaza utara dan meluas ke kota Rafah di Gaza selatan.
"Dalam perkembangan berbahaya yang menggambar ulang geografi Jalur Gaza dengan kedok gencatan senjata, peta penarikan Israel yang disajikan selama negosiasi tidak langsung di ibu kota Qatar, Doha, mengungkapkan rencana luas untuk merebut kendali atas sepertiga wilayah Jalur Gaza, dimulai dari Jabalia dan Beit Lahia di utara dan meluas ke kota Rafah di selatan," tulis laporan Khaberni, Selasa (15/7/2025).
Peta Israel ini menunjukkan seluruh kota Rafah berada di bawah pendudukan militer Israel (IDF).
"Ini adalah sebuah tindakan yang membuka jalan untuk menjadikannya daerah konsentrasi bagi para pengungsi, yang kemudian akan dipaksa melarikan diri ke Mesir atau menyeberangi laut," menurut Al Jazeera.
Laporan tersebut menjelaskan kalau peta Israel tersebut mencakup wilayah yang luas, mencapai kedalaman 3 kilometer di beberapa area di sepanjang perbatasan Jalur Gaza, dan mencakup sebagian besar kota Beit Lahia, desa Umm al-Nasr, sebagian besar Beit Hanoun, dan seluruh kota Khuza'a.
Itu juga mendekati Jalan Al-Sikka di lingkungan Shuja'iyya, Al-Tuffah, dan Al-Zeitoun, dan meluas ke Jalan Salah Al-Din di Deir Al-Balah dan Al-Qarara.
"Menurut perkiraan, peta penempatan kembali pasukan Israel akan mengikis sekitar 40 persen wilayah Jalur Gaza, mencegah sekitar 700.000 warga Palestina kembali ke rumah mereka, dengan tujuan memusatkan mereka di pusat-pusat pengungsian di Rafah," tulis laporan.

Mau Buat Gaza Mirip Kamp Penahanan Teluk Guantanamo
Peta-peta kontroversial Israel ini telah memicu kemarahan luas di platform media sosial di kalangan pengguna Twitter.
"Kemarahan ini meledak di tengah peringatan akan bahayanya dan niat terencana yang Israel bawa untuk menggambar batas-batas baru bagi pendudukan dan memaksakan pemindahan massal jangka panjang warga Palestina," ulas Khaberni.
Para pengguna Twitter menggambarkan langkah Israel tersebut sebagai upaya terang-terangan untuk mengecilkan Jalur Gaza dan mengubahnya menjadi sesuatu yang menyerupai "Teluk Guantanamo", merujuk pada penjara Amerika Serikat (AS) yang terkenal kejam di pangkalan militer di Kuba timur.
Hal ini mencerminkan luasnya pembatasan dan isolasi yang ingin diberlakukan Israel terhadap penduduk Jalur Gaza.
Konflik Palestina Vs Israel
Mesir Kerahkan Rudal HQ-9B China di Sinai, Tingkatkan Kekhawatiran Israel |
---|
KTT Darurat Arab-Islam di Doha: Seremoni Tanpa Taring |
---|
Netanyahu Gunakan Dalih Hubungan Hamas-Qatar untuk Bela Serangan Israel di Doha |
---|
Komisi PBB Sebut Israel Melakukan Genosida di Gaza, Apa Artinya? Ini 7 Hal yang Perlu Diketahui |
---|
PBB: Netanyahu Dalang Genosida di Gaza, Ribuan Warga Palestina Dibunuh dengan Sengaja |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.