Sabtu, 4 Oktober 2025

Konflik Rusia Vs Ukraina

Perang Rusia-Ukraina Hari ke-1.235: NATO Perlu Tambah Rudal Jarak Jauh Hadapi Rusia

Perang Rusia-Ukraina hari ke-1.235 makin memanas. NATO dinilai perlu tambah rudal jarak jauh untuk cegah ancaman Rusia.

Kantor Presiden Ukraina
ZELENSKY KUNJUNGI NATO - Tangkapan layar laman Presiden Ukraina, Kamis (26/6/2025), memperlihatkan Presiden Ukraina Zelensky melakukan kunjungan ke Lembaga-lembaga Dewan Eropa di Den Haag pada hari Rabu (25/6/2025). NATO dinilai perlu tambah rudal jarak jauh untuk cegah ancaman Rusia. 

TRIBUNNEWS.COM - Berikut ini rentetan peristiwa yang terjadi dalam perang Rusia-Ukraina hari ke-1235, Sabtu (12/7/2025).

Perang Rusia-Ukraina Hari Ke-1.235: 

1. Kremlin: Penyensoran Masa Perang Bisa Dibenarkan

Juru bicara Kremlin Dmitry Peskov pada Jumat (11/7/2025) mengatakan penyensoran di Rusia bisa dibenarkan di masa perang.

Hal itu disampaikan di tengah konflik dengan Ukraina dan penutupan media oposisi.

Berbicara kepada majalah Rusia Expert, Peskov mengakui banyak media telah ditutup.

Ia juga mengatakan beberapa wartawan meninggalkan negara itu dalam tiga tahun terakhir.

"Namun, jangan lupakan situasi yang kita hadapi," ujarnya.

"Ini saatnya penyensoran militer, yang belum pernah terjadi sebelumnya di negara kita," kata Peskov.

"Perang juga terjadi di ruang informasi," tambahnya.

Pihak berwenang Rusia memblokir X, Facebook, Instagram, dan YouTube.

"Salah jika menutup mata terhadap media yang sengaja mendiskreditkan Rusia," tegas Peskov.

Baca juga: Trump Ubah Sikap: Janji Tak Anak Tirikan Zelensky, Siap Banjiri Ukraina Dengan Senjata Tambahan

2. AS Lanjutkan Bantuan Militer ke Ukraina

Dikutip dari The Guardian, Amerika Serikat (AS) telah melanjutkan pasokan militer ke Ukraina.

Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky mengumumkan hal itu pada Jumat (11/7/2025).

Pejabat senior di Kyiv akan bekerja sama militer minggu depan dengan utusan khusus AS Keith Kellogg.

Zelensky menegaskan Ukraina mendapat sinyal dari Washington dan sekutu Barat lain.

Pasokan senjata yang sempat dihentikan minggu lalu kini dilanjutkan.

"Kami saat ini bekerja dengan mitra untuk pasokan baru," katanya.

"Kami meningkatkan produksi senjata di Ukraina dan mendukung tentara kami," lanjutnya.

"Minggu depan kami akan terus bekerja dengan pihak AS di tingkat militer," tambah Zelensky.

"Kami juga sedang mempersiapkan paket pertahanan Eropa yang baru," ujarnya.

Keith Kellogg mengatakan kepada Novyny.LIVE di Roma bahwa ia akan ke Kyiv pada Senin.

"Kami akan berada di sana sepanjang minggu," kata Kellogg.

3. Trump Klaim Capai Kesepakatan NATO untuk Ukraina

Presiden AS Donald Trump mengonfirmasi adanya kesepakatan dengan pemimpin NATO untuk suplai senjata ke Ukraina.

Hal itu ia sampaikan dalam wawancara dengan NBC News.

Baca juga: Perang Rusia-Ukraina Hari ke-1.233: Rusia Gempur Ukraina, Zelensky Murka

"Senjata yang dikirim akan diberikan kepada NATO," kata Trump.

"NATO akan memberikan senjata tersebut kepada Ukraina dan menanggung biayanya," ujarnya.

Trump juga menambahkan: "Saya kecewa dengan Rusia, tetapi kita lihat apa yang terjadi dalam beberapa minggu ke depan."

4. UE Pertimbangkan Sanksi Baru untuk Rusia

Diplomat tertinggi Uni Eropa mengatakan blok 27 negara itu mempertimbangkan sanksi baru untuk Moskow.

"Rusia meningkatkan serangan terhadap warga sipil untuk menimbulkan penderitaan besar," kata Kaja Kallas.

"Itu tidak dapat diterima," tegas kepala kebijakan luar negeri Uni Eropa tersebut.

Brussels sedang membahas sanksi putaran ke-18 terhadap Moskow.

"Kami juga bernegosiasi untuk menetapkan batas harga minyak," kata Kallas kepada AFP.

Langkah itu disebut untuk menghilangkan sumber daya Rusia guna mendanai perang.

5. Laos Tegaskan Tidak Akan Kirim Bantuan Militer ke Rusia

Kaja Kallas mengatakan ia diyakinkan diplomat Laos bahwa negara itu tidak berniat membantu militer Rusia.

Hal ini disampaikan setelah muncul klaim Moskow ingin memakai personel Laos untuk perang di Ukraina.

"Saya juga menyatakan hal ini akan berdampak pada bantuan Eropa ke Laos jika terjadi," kata Kallas.

Baca juga: Perang Rusia-Ukraina Hari ke-1.234: Zelensky akan Ganti Dubes untuk AS

"Jika Laos berkontribusi pada ancaman eksistensial itu, kita tidak bisa menjalin kerja sama yang baik," ujarnya.

6. Serangan Drone Ukraina Tewaskan Tiga di Rusia

Serangan drone dan penembakan Ukraina menewaskan tiga orang di Rusia pada Jumat (11/7/2025).

Moskow mengatakan sistem pertahanan udaranya mencegat 155 drone Ukraina semalam.

Satu orang tewas di wilayah Lipetsk akibat serangan drone.

Satu korban tewas lain tercatat di wilayah Tula barat.

Sementara itu, penembakan Ukraina menewaskan seorang warga sipil di Belgorod.

Gubernur setempat mengumumkan kematian tersebut.

Kementerian Pertahanan Rusia menyebut 11 dari 155 drone Ukraina menuju Moskow.

7. Ukraina Klaim Serang Pabrik Pesawat Rusia

Ukraina mengklaim drone-nya menyerang pabrik pesawat tempur Rusia di wilayah Moskow.

Serangan juga menargetkan fasilitas produksi rudal di wilayah Tula.

Militer Ukraina menyampaikan klaim itu melalui Telegram.

Fasilitas penerbangan di Lukhovitsy memproduksi pesawat tempur MiG.

Fasilitas lain adalah Biro Desain Instrumen yang memproduksi rudal antipesawat.

"Pasukan pertahanan terus melemahkan potensi militer dan ekonomi Rusia," kata militer.

8. Serangan Rusia Paksa Evakuasi RS Bersalin Kharkiv

Pengeboman Rusia di Ukraina timur pada Jumat (11/7/2025) malam melukai sembilan orang.
Serangan memaksa evakuasi pusat bersalin di Kharkiv.

Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky mengatakan fasilitas medis terkena serangan.

"Di antara yang terluka ada ibu-ibu dengan bayi baru lahir," tulisnya di media sosial.

"Untungnya tidak ada anak-anak yang terluka," tambah Zelensky.

Ia juga menyebut beberapa wilayah lain diserang semalam.

9. NATO Perlu Tambah Rudal Jarak Jauh Hadapi Rusia

NATO perlu lebih banyak rudal jarak jauh untuk mencegah Rusia menyerang Eropa.

Peringatan itu disampaikan Mayor Jenderal AS John Rafferty kepada Reuters.

Ia berbicara di pangkalan militer AS di Wiesbaden, Jerman.

"Tentara Rusia sekarang lebih besar daripada saat perang dimulai," katanya.

"Mereka akan terus berinvestasi pada roket, rudal jarak jauh, dan pertahanan udara canggih," ujarnya.

"Peningkatan kapabilitas aliansi sangat penting," tegas Rafferty.

(Tribunnews.com/ Andari Wulan Nugrahani)

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved