Minggu, 5 Oktober 2025

Konflik Palestina Vs Israel

Pemukim Israel Pukuli Warga AS hingga Tewas di Tepi Barat, Gedung Putih Pilih Bungkam

Departemen Luar Negeri AS mengaku tahu warganya dipukuli pemukim Israel hingga tewas di Tepi Barat. Tekanan untuk akuntabilitas menguat.

khaberni/tangkap layar
IDF - Foto tangkap layar Khaberni, Jumat (18/4/2025) yang menunjukkan prajurit pasukan cadangan Israel (IDF) yang ikut serta dalam agresi militer di Jalur Gaza. Belakangan, jumlah personel IDF yang ikut menandatangani petisi penghentian perang Gaza semakin bertambah. Departemen Luar Negeri AS mengaku tahu warganya dipukuli pemukim Israel hingga tewas di Tepi Barat. 

TRIBUNNEWS.COM - Pihak Gedung Putih lewat Departemen Luar Negeri Amerika Serikat mengonfirmasi mengetahui laporan kematian seorang warganya di Tepi Barat yang diduduki.

Korban adalah Seif al-Din Muslat, warga negara AS berusia awal 20-an asal Tampa, Florida.

Ia dipukuli hingga tewas oleh pemukim Israel di kota Sinjil, utara Ramallah, pada Jumat (11/7/2025), menurut Kementerian Kesehatan Palestina.

Keluarga Muslat mengatakan ia tengah berkunjung ke Palestina untuk menemui kerabat.

The Washington Post melaporkan bahwa Muslat meninggal akibat dipukuli pemukim.

Seorang juru bicara Departemen Luar Negeri AS mengatakan kepada Reuters bahwa pihaknya mengetahui laporan kematian tersebut.

Namun, pejabat itu menolak berkomentar lebih jauh dan pilih bunkam demi menghormati privasi keluarga korban.

Serangan yang sama juga menewaskan Mohammed Shalabi, warga Palestina lain yang ditembak pemukim.

Insiden ini memicu kecaman luas dan sorotan pada meningkatnya kekerasan pemukim di Tepi Barat.

Baca juga: PBB Catat 798 Orang Tewas saat Terima Bantuan di Gaza, Diduga 183 Kematian Terjadi di Jalur Konvoi

Organisasi hak asasi manusia telah lama mendokumentasikan serangan-serangan pemukim yang mencakup pembakaran rumah, kendaraan, dan penyerangan fisik.

Serangan-serangan itu sering mendapat perlindungan atau pengawalan militer Israel.

PBB dan organisasi HAM menilai pemukiman Israel di Tepi Barat melanggar hukum internasional.

Serangan pemukim dilaporkan meningkat sejak perang Israel di Gaza pecah pada Oktober 2023.

Kelompok advokasi mendesak pemerintah AS untuk memastikan akuntabilitas atas pembunuhan Muslat.

Dewan Hubungan Amerika-Islam (CAIR) mengatakan pemerintah AS memiliki kewajiban melindungi warganya.

Halaman
12
Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved