Senin, 6 Oktober 2025

Konflik Palestina Vs Israel

Pemukim Israel Pukuli Warga AS hingga Tewas di Tepi Barat, Gedung Putih Pilih Bungkam

Departemen Luar Negeri AS mengaku tahu warganya dipukuli pemukim Israel hingga tewas di Tepi Barat. Tekanan untuk akuntabilitas menguat.

khaberni/tangkap layar
IDF - Foto tangkap layar Khaberni, Jumat (18/4/2025) yang menunjukkan prajurit pasukan cadangan Israel (IDF) yang ikut serta dalam agresi militer di Jalur Gaza. Belakangan, jumlah personel IDF yang ikut menandatangani petisi penghentian perang Gaza semakin bertambah. Departemen Luar Negeri AS mengaku tahu warganya dipukuli pemukim Israel hingga tewas di Tepi Barat. 

"Setiap pembunuhan warga negara Amerika lainnya tidak dihukum oleh pemerintah Amerika," kata Edward Ahmed Mitchell, Wakil Direktur CAIR.

Mitchell menilai pemerintah Trump gagal menegakkan prinsip "America First" dalam melindungi warganya.

"Jika Presiden Donald Trump bahkan tidak mengutamakan Amerika ketika Israel membunuh warga negara Amerika, maka ini benar-benar pemerintahan Israel Pertama," tambahnya.

Institute for Middle East Understanding (IMEU) juga menuntut pemerintah AS bertindak.

IMEU menyebut pemukim Israel semakin sering melakukan aksi main hakim sendiri terhadap warga Palestina dengan dukungan militer.

"Pemerintah AS memiliki kewajiban hukum dan moral untuk menghentikan kekerasan rasis Israel terhadap Palestina," kata IMEU dalam pernyataan.

Israel mengklaim sedang menyelidiki insiden tersebut.

Militer Israel menyebut kekerasan dipicu pelemparan batu ke kendaraan Israel, yang berujung bentrokan dan pembakaran properti.

Namun, investigasi semacam itu jarang berujung pada penuntutan atau akuntabilitas atas pelanggaran oleh pemukim.

Kelompok Palestina Hamas mengecam pembunuhan Muslat dan menyerukan warga Tepi Barat untuk melawan serangan pemukim.

Korban Tewas Perang Israel-Hamas

Baca juga: Google Dituding Bersekutu dengan Israel, Pendiri Tersudut Isu Genosida Gaza

Konflik di Gaza terus memakan korban jiwa dalam skala besar.

Total hari konflik tercatat telah memasuki hari ke-642

Dikutip dari Middle East Monitor, data terbaru hingga 10 Juli 2025 menunjukkan jumlah korban tewas telah mencapai 57.762 orang.

Sebanyak 137.656 orang lainnya dilaporkan terluka akibat serangan berkelanjutan.

Selain itu, sekitar 11.000 orang dinyatakan hilang sejak dimulainya serangan.

(Tribunnews.com/Andari Wulan Nugrahani)

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved