Sabtu, 4 Oktober 2025

Konflik Palestina Vs Israel

Sosok Youssef Msibih, Imam Masjid yang Dihukum karena Nyanyi Lagu Israel dan Temui Herzog

Youssef Msibih, seorang imam masjid di Belanda, dijatuhi sanksi setelah berkunjung ke Israel.

|
I24 News
LAGU ISRAEL - Youssef Msibih menyanyikan lagu kebangsaan Israel dengan melodi Timur Tengah saat bertemu dengan Presiden Israel Isaac Herzog di Yerusalem, 7 Juli 2025. 

Foto dan video yang dibagikan oleh Herzog di media sosial Twitter memperlihatkan Msibih mengenakan pakaian tradisional Maroko dalam kunjungan ke Israel.

Belasan orang mendampingi Msibih dalam kunjungan itu. Mereka adalah tokoh-tokoh muslim dari berbagai negara di Eropa, misalnya Prancis, Italia, Belgia, Inggris, dan Belanda.

Hassen Chalghoumi, seorang imam dari Prancis, memimpin rombongan itu. Tokoh lainnya adalah Noor Dahri, seorang direktur LSM di Inggris; dan Ali El Aarja, seorang imam keturunan Maroko yang tinggal di Turin, Italia.

“Maroko adalah negara yang terbuka akan semua agama. Muslim, Kristen, dan Yahudi hidup berdampingan. Kami di sini untuk mengirimkan pesan perdamaian untuk saudara Palestina dan Yahudi kami. Kami tidak menginginkan perang, kami berharap bisa kembali berdialog,” kata Aarja kepada The Times of Israel.

Rombongan itu turut mengunjungi Knesset, sebuah situs keagamaan di Yerusalem Timur. Mereka bertemu dengan para pejabat militer Israel.

Baca juga: Penculikan Bayangi IDF: Hamas Klaim Serang dan Seret Tentara Israel di Khan Yunis

Di samping itu, mereka dijadwalkan mengunjungi Vad Vashem, tempat peringatan Holocaust, dan tempat-tempat yang dihantam rudal Iran di Tel Aviv beberapa waktu lalu.

Herzog menyambut rombongan itu dan menekankan pentingnya dialog antara Yahudi dan Muslim. Dia juga menyebut kunjungan itu sebagai simbol kemajuan dalam melawan kekuatan radikal.

Di sisi lain, para pemuka Islam di Belanda mengecam kunjungan itu. Pada hari Senin organisasi bernama Inisiatif Imam dan Pendakwah di Belanda mengeluarkan pernyataan kecaman.

Organisasi itu menganggap kunjungan itu sebagai tindakan yang tidak bermoral dan melanggar prinsip Islam serta kemanusiaan.

Di samping itu, kunjungan tersebut dituding bertujuan untuk membantuk rezim Israel untuk memperbaiki citranya.

Organisasi di Maroko yang bernama Observatorium Maroko untuk Melawan Normalisasi juga mengencamnya. Menurut organisasi itu, kunjungan ke Israel akan bentuk pengkhianatan terhadap agama dan nilai-nilai kemanusiaan di tengah perang Gaza.

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved