Konflik Rusia Vs Ukraina
Serangan Musim Panas Rusia Tak Sebombastis yang Diprediksi Tapi Pertahanan Ukraina Cepat Jebol
Panglima Tertinggi Militer Ukraina, Oleksandr Syrskyi mengatakan minggu ini bahwa kini ada 111.000 pasukan Rusia di satu bagian garis depan saja
Penulis:
Hasiolan Eko P Gultom
“Kita dapat mengatakan kalau gelombang upaya 'serangan musim panas' yang dilancarkan musuh dari wilayah Rusia telah padam,” klaim Syrskyi.

Pertahanan Ukraina Juga Runtuh
Meski demikian, bukan berarti Ukraina bisa merayakan 'lembeknya' serangan Rusia yang digadang-gadang ini.
"Dalam beberapa hari terakhir, serangan infanteri Rusia telah menguasai wilayah perbatasan wilayah Donetsk dan Dnipropetrovsk. Kementerian Pertahanan Rusia mengklaim pada hari Sabtu bahwa desa lain, Zirka, telah direbut," tulis laporan tersebut.
DeepState, analis sumber terbuka Ukraina, menegaskan bahwa “pertahanan Ukraina terus runtuh dengan cepat, dan musuh membuat kemajuan yang signifikan … dengan serangan terus-menerus” di area tersebut.
Kremlin telah lama bersikeras kalau operasi militer khususnya (diksi yang dipakai Rusia alih-alih kata invasi) akan terus berlanjut hingga menguasai seluruh wilayah Donetsk timur, Zaporizhzhia, dan Kherson.
Sebagai catatan, Rusia telah menguasai seluruh wilayah kecuali sebagian kecil Luhansk.
Pun, dengan laju kemajuan pasukan Rusia saat ini, target Kremlin itu akan memakan waktu bertahun-tahun.
"Namun, dengan pemerintahan Donald Trump yang tampaknya kurang berkomitmen untuk mendorong negosiasi gencatan senjata, konflik tersebut tampaknya akan berlanjut hingga akhir tahun dan hingga tahun 2026," tulis ulasan CNN.

Inovasi Peperangan
Ulasan tersebut menyebut, medan perang Rusia dan Ukraina kini diwarnai dengan adu inovasi dan kombinasi serangan tak terduga antara operasi khusus yang dipimpin pesawat tak berawak dan serangan infanteri yang sangat mendasar.
Di satu ujung spektrum, serangan berani Ukraina pada awal Juni terhadap pesawat pembom strategis Rusia menggunakan pesawat tak berawak yang dioperasikan dari truk jauh di dalam wilayah Rusia – sebuah misi yang melumpuhkan sekitar selusin pesawat yang digunakan untuk meluncurkan rudal terhadap Ukraina.
Dinas Keamanan Ukraina melaporkan serangan pesawat tak berawak lainnya pada Sabtu yang diklaimnya telah menyebabkan kerusakan parah pada pangkalan udara Rusia di Krimea.
Sebaliknya, tentara Rusia yang berjalan kaki dan mengendarai sepeda motor – terkadang dalam kelompok yang terdiri dari belasan orang atau kurang – menyerbu desa-desa terlantar di Ukraina timur, dengan pesawat nirawak sebagai perlindungan tetapi tidak ada kendaraan lapis baja di lokasi.
Ini adalah pendekatan yang memaksa perubahan taktik Ukraina: ke posisi pertahanan yang lebih kecil.
Menteri Pertahanan Ukraina Rustem Umerov mengatakan minggu lalu bahwa pertahanan disamarkan agar sesuai dengan medan dan dibuat lebih kecil untuk menghindari deteksi.

Perang Drone
Sementara unit pasukan infanteri mempertahankan atau merebut wilayah, pesawat nirawak terus memainkan peran yang lebih besar dalam membentuk konflik.
Konflik Rusia Vs Ukraina
Pamer Kekuatan: Rusia–Belarus Gelar Latihan Perang, Kerahkan Rudal Nuklir, Jet Bomber, hingga Tank |
---|
Diplomasi Besi Putin ke NATO, AS Kirim Perwira Pantau Latihan Perang Besar-besaran Rusia-Belarus |
---|
Perang Kuras Keuangan Ukraina, Presiden Zelensky Butuh 120 Miliar Dolar untuk Lawan Rusia di 2026 |
---|
Rumania Naik Pitam, Panggil Dubes Rusia usai Insiden Drone Tembus ke Wilayah Udara |
---|
Ukraina Klaim Hancurkan Sistem Pertahanan Udara Rusia Buk-M3 Senilai Rp655 Miliar |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.