Minggu, 5 Oktober 2025

Konflik Iran Vs Israel

Beberapa Kejanggalan Soal Klaim AS Hancurkan Nuklir Iran: Trump Tanpa 'Ba Bi Bu' Mau Serang Lagi

Logikanya, jika fasilitas nuklir Iran itu sudah benar-benar 'hancur total' seperti yang diklaim Trump, kenapa dia mau menyerang lagi secepatnya?

khaberni/tangkap layar
TAK ADA RADIASI - Gambar fasilitas pengayaan nuklir Fordow, Iran yang diserang Amerika Serikat (AS), Minggu (22/6/2025). Iran menyatakan, tak ada kebocoran radiasi dampak dari serangan tersebut. Material pengayaan nuklir juga sudah diamankan lebih dulu sehingga serangan AS tidak akan membuat aktivitas pengayaan nuklir berhenti. 

Pada hari yang sama, Direktur Intelijen Nasional Tulsi Gabbard mengklaim dalam sebuah pernyataan bahwa ketiga fasilitas tersebut dihancurkan.

Direktur jenderal badan pengawas nuklir PBB, Badan Tenaga Atom Internasional, Rafael Grossi, mengatakan pada hari Rabu bahwa ia yakin sebagian uranium yang diperkaya Iran telah dipindahkan dari lokasi tersebut sebelum serangan.

Trump membantah analisis tersebut.

"Mungkin butuh waktu dua minggu. Namun, sangat sulit untuk menyingkirkan material semacam itu, sangat keras dan sangat berbahaya. Ditambah lagi, mereka tahu kami akan datang, dan jika mereka tahu kami akan datang, mereka tidak akan turun ke sana," katanya pada  Rabu.

Trump menegaskan kembali bahwa lokasi dan uranium tersebut terkubur di bawah reruntuhan dan tidak dapat diakses, seraya menambahkan kalau truk yang terlihat dalam citra satelit di pabrik sebelum serangan -- yang beberapa orang berspekulasi dapat digunakan untuk memindahkan material nuklir -- adalah kendaraan konstruksi yang digunakan untuk menutupi bukaan poros ventilasi dengan beton pelindung.

Menurut dua orang yang mengetahui laporan rahasia DIA, pengeboman tersebut menutup pintu masuk ke dua dari tiga lokasi nuklir yang menjadi sasaran serangan, tetapi sebagian besar kerusakan terjadi pada struktur di atas tanah, sedangkan struktur di bawah tetap utuh.

Penilaian tersebut juga menemukan kalau setidaknya beberapa uranium yang diperkaya masih ada – mungkin dipindahkan dari lokasi nuklir sebelum ledakan.

Keesokan harinya, Kamis, Hegseth menggelar konferensi pers di mana ia mengecam media berita atas pelaporannya tetapi tidak membuat penilaian yang sama terhadap materi nuklir.

Ketika ditanya dua kali selama pengarahan apakah dia bisa memberikan pernyataan lebih pasti tentang apakah uranium yang diperkaya dipindahkan sebelum serangan, Hegseth mengatakan Pentagon "memperhatikan setiap aspek."

Pada pengarahan hari Kamis yang sama, Caine mencatat kalau bukan tugasnya untuk menilai kerusakan, katanya, "Kami tidak menilai pekerjaan rumah kami sendiri."

Lebih Menekankan ke Arah Perdamaian

Hegseth juga menyoroti apa yang tampak sebagai tujuan berbeda dari misi tersebut, dengan menyatakan serangan itu berhasil karena berhasil menghentikan pertempuran antara Iran dan Israel — bukan penghancuran fasilitas karena menghancurkan program nuklir Iran.

"Kita memperoleh kedamaian itu, gencatan senjata itu, pilihan itu karena kekuatan, karena kesediaan [Trump] untuk menggunakan kekuatan militer Amerika yang tidak dapat dilakukan oleh siapa pun di planet ini dengan jenis perencana dan operator yang baru saja ditetapkan oleh ketua," katanya.

Kemudian, pada hari Jumat, Trump menggemakan sentimen tersebut.

"Mereka memadamkan api saat itu terjadi, saat bom-bom itu dijatuhkan, perang pun berakhir," katanya.

Meski demikian, presiden kembali mengklaim bahwa situs-situs tersebut telah dihancurkan dalam konferensi pers.

Halaman
1234
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved