Jumat, 3 Oktober 2025

Konflik Iran Vs Israel

Citra Satelit Ungkap Kerusakan Parah di Situs Nuklir Iran usai Serangan Udara AS

Citra satelit menunjukkan Fordow porak-poranda usai AS melancarkan serangan ke situs nuklir bawah tanah Iran.

Kolase Tribunnews.com/Maxar Technologies/CNBC/CNN
DAMPAK SERANGAN FORDOW - Foto kolase Tribunnews.com/Maxar Technologies/CNBC/CNN: KIRI: Situasi sebelum serangan – Citra satelit Fordow yang diambil sebelum 21 Juni 2025 menunjukkan bangunan utama fasilitas nuklir Iran masih utuh. KANAN: Setelah digempur – Gambar pasca serangan udara besar-besaran AS mengungkap atap bangunan runtuh, bekas ledakan di tanah, serta kerusakan struktural besar yang mengekspos isi kompleks bawah tanah Fordow. 

Iran memperingatkan bahwa mereka akan “merespons pada waktu dan tempat yang tepat,” sebagaimana dilaporkan Al Jazeera.

Sementara itu, Rusia dan Tiongkok menyerukan agar kedua pihak menahan diri.

Keduanya memperingatkan risiko meluasnya konflik regional.

“Langkah sepihak seperti ini hanya akan memperburuk ketegangan dan menghancurkan peluang diplomasi,” kata juru bicara Kementerian Luar Negeri Rusia.

Apa Dampaknya?

Serangan ini terjadi di tengah meningkatnya kekhawatiran global bahwa Iran mendekati kemampuan senjata nuklir.

Banyak analis percaya ini bisa menjadi titik balik dalam hubungan AS-Iran.

Beberapa bahkan memperkirakan potensi munculnya gelombang konfrontasi baru di Timur Tengah.

Selain itu, pasar global bereaksi cepat.

Baca juga: Agresi Israel-Amerika ke Iran dan Ilusi Pergantian Rezim Teheran

Harga minyak mentah melonjak karena kekhawatiran terhadap stabilitas di Selat Hormuz, jalur vital pengiriman energi dunia.

Apa Itu Fordow dan Mengapa Jadi Target?

Fordow terletak di bawah pegunungan dekat kota suci Qom dan berada sekitar 80 meter di bawah permukaan tanah.

Fasilitas ini dikenal sebagai pusat pengayaan uranium tingkat tinggi dan sulit dihancurkan dengan senjata konvensional.

Menurut laporan The Guardian, meskipun Iran mengklaim bahwa Fordow digunakan untuk tujuan damai, pengayaan uranium di lokasi itu melanggar kesepakatan nuklir 2015 (JCPOA).

Pengayaan tersebut dilakukan pada tingkat yang melebihi batas yang diizinkan.

(Tribunnews.com/ Andari Wulan Nugrahani)

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved