Senin, 29 September 2025

Konflik Iran Vs Israel

BKSAP DPR: Serangan AS ke Iran Rusak Kepercayaan terhadap Diplomasi Internasional

Mardani Ali Sera mengatakan, serangan militer Amerika Serikat terhadap Iran merupakan dapat merusak semangat diplomasi internasional.

HO/ Istimewa
KONFERENSI PARLEMEN OKI - Ketua Badan Kerja Sama Antar Parlemen (BKSAP) DPR RI, Mardani Ali Sera di Gedung DPR RI, Senayan, Jakarta, Rabu (14/5/2025). Mardani mengatakan serangan militer Amerika Serikat terhadap Iran merupakan dapat merusak semangat diplomasi internasional. 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ketua Badan Kerja Sama Antar-Parlemen (BKSAP) DPR RI, Mardani Ali Sera mengatakan, serangan militer Amerika Serikat terhadap Iran merupakan dapat merusak semangat diplomasi internasional.

"Tindakan sepihak Amerika Serikat tidak hanya memperburuk konflik, tetapi juga merusak kepercayaan terhadap mekanisme diplomasi internasional," kata Mardani dalam siaran persnya, Minggu (22/6/2025).

Serangan gabungan udara dan laut tersebut dilancarkan pada Minggu dini hari, 22 Juni 2025, pukul 03.00 waktu setempat, bertepatan dengan waktu serangan militer Israel ke wilayah Iran.

Mardani menyebut, kesamaan waktu ini semakin memperkuat kekhawatiran akan terjadinya konflik berskala regional dan potensi pecahnya perang terbuka di Timur Tengah.

Amerika Serikat mengungkapkan bahwa militer AS menggunakan enam bom penghancur bunker GBU-57 secara khusus untuk menargetkan fasilitas nuklir bawah tanah Fordow milik Iran. 

Selain itu, dalam operasi tersebut, Amerika Serikat menyerang Iran dengan kapal selam militer. Setidaknya 30 rudal Tomahawk dijatuhkan ke berbagai target di Iran. 

Mardani menegaskan, insiden ini merupakan tamparan terhadap prinsip-prinsip multilateralisme dan penyelesaian damai melalui diplomasi. 

Baca juga: PKS Soroti Serangan AS ke Iran: Dunia di Ambang Krisis, Indonesia Diminta Ambil Peran Damai

Terlebih, serangan dilancarkan bersamaan dengan pertemuan diplomatik antara delegasi Iran dan Uni Eropa di Swiss menandakan penolakan terang-terangan terhadap ruang dialog.

Dia menambahkan, serangan ini menjadi pengingat penting bahwa parlemen di seluruh dunia memiliki peran strategis dalam mencegah konflik dan menjaga perdamaian. 

“Kekuatan militer tidak boleh menjadi alat utama dalam menyelesaikan sengketa internasional. Justru parlemen dan diplomasi parlementer harus menjadi garda terdepan dalam membangun kepercayaan antarnegara dan mendorong penyelesaian damai yang berkelanjutan," imbuh Mardani.

Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan