Selasa, 7 Oktober 2025

Konflik Rusia Vs Ukraina

Setelah 80 Tahun, Renault Prancis Kembali Produksi Peralatan Militer, Siap Pasok Drone untuk Ukraina

Produsen mobil multinasional Renault dapat kembali memproduksi peralatan pertahanan setelah jeda 80 tahun

Editor: Muhammad Barir
dreamstime
Renault logo 


Renault, sejauh ini, belum membuat keputusan akhir mengenai usulan kementerian pertahanan Prancis untuk memproduksi massal pesawat tak berawak di Ukraina.


Akan tetapi, jika Renault menerima tawaran ini, ini bukan pertama kalinya mereka terjun ke bidang manufaktur pertahanan.


Ini adalah aspek yang kurang dikenal dari sejarah produsen mobil Prancis Renault, yang didirikan lebih dari 100 tahun lalu pada tahun 1898 di dekat Paris. Perusahaan ini didirikan sebagai Société Renault Frères oleh Louis Renault dan saudara-saudaranya Marcel dan Fernand.

 


Pada tahun 1903, Renault mulai memproduksi mesinnya sendiri untuk mobil-mobilnya. Pabrik-pabrik Renault mengadopsi teknik produksi massal pada tahun 1905, dan pada tahun 1910, perusahaan tersebut telah memproduksi ribuan mobil setiap tahunnya, dan menjadi produsen mobil terbesar di Prancis.


Namun, tak lama kemudian, Renault mulai memproduksi truk, kapal kargo, dan bahkan mesin pesawat terbang. Renault memasuki dunia penerbangan pada tahun 1907, memperkenalkan mesin V8 pertamanya di Paris Auto Salon. Mesin-mesin awal, seperti V8 dan V12 90 hp, digunakan dalam pesawat pionir seperti biplan milik Maurice Farman.


Selama Perang Dunia Pertama, Renault memperluas operasi manufaktur pertahanannya dalam skala yang jauh lebih luas, memproduksi truk, tandu, ambulans, peluru, dan bahkan tank FT17 yang terkenal yang memberikan kontribusi yang menentukan bagi kemenangan akhir atas Jerman.


Selama perang, Renault menjadi pemasok utama mesin pesawat. Perusahaan ini membuat lebih dari 5.300 mesin pesawat V12Fe (300-320 hp), yang banyak digunakan pada pesawat pengebom dan pesawat pengintai.

 

Setelah perang, Renault meningkatkan kemampuan produksi mobilnya dan juga memasok mesin untuk pesawat militer dan komersial.


Perang Dunia II dan Kolaborasi Nazi: Fase Tergelap Renault


Prancis diduduki oleh Jerman pada tahun 1940. Pasukan Nazi juga menguasai pabrik-pabrik Renault. Setelah beberapa waktu, Louis Renault menyerah pada tuntutan Jerman untuk memproduksi pesawat bagi Nazi Jerman dan mendukung mesin perang mereka. Divisi penerbangan Renault memproduksi mesin untuk pesawat Jerman dan melanjutkan pengembangan mesin 6Q dan 12S.


Selama perang, pabrik-pabrik Renault berulang kali dibom oleh pasukan Sekutu karena bekerja sama dengan pasukan Nazi. Setelah pasukan Sekutu membebaskan Prancis pada tahun 1944, Louis Renault ditangkap atas tuduhan bekerja sama dengan pasukan Nazi.


Ia meninggal di penjara pada bulan Oktober 1944 dalam keadaan yang misterius. Selanjutnya, Renault dinasionalisasi pada tahun 1945.


Renault memproduksi lebih dari 30.000 mesin pesawat antara tahun 1907 dan 1944, menjadikannya salah satu produsen paling produktif di Prancis. Mesinnya menggerakkan pesawat ikonik, mencetak banyak rekor, dan memberikan kontribusi signifikan terhadap pengembangan penerbangan.


Tahun-tahun Pasca Perang

Setelah perang, Renault, yang sekarang menjadi perusahaan nasional, memodernisasi pabrik-pabriknya dan membangun fasilitas produksi baru. Namun, perusahaan tersebut kini lebih berfokus pada pembuatan mobil.

Halaman
123
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved