Korut Tolak Terima Surat Ajakan Bertemu Donald Trump, Sudah Terjadi Berkali-kali
Donald Trump beberapa waktu lalu pernah mengatakan, Korut sebagai "negara nuklir besar" dan mengaku sudah mencoba menghubungi Kim Jong Un.
TRIBUNNEWS.COM - Korea Utara menolak menerima surat Presiden Donald Trump yang dikirim Pemerintah Amerika Serikat kepada pemimpin Korea Utara Kim Jong Un.
NK News, situs berita dan analisis tentang Korea Utara, mengutip sumber informasi tingkat tinggi, hari Rabu, 11 Juni 2025 menyebutkan, Donald Trump sudah membuat surat kepada Kim dengan tujuan untuk melanjutkan pembicaraan bilateral AS-Korut, yang sudah lebih dari lima tahun ini mandeg.
Pemerintah AS berupaya menyampaikan surat tersebut beberapa kali melalui diplomat Korea Utara yang ditempatkan di markas besar PBB di New York.
Namun para diplomat Korut "secara terang-terangan" menolak, sebut sumber tersebut.
Amerika Serikat dan Korea Utara secara teknis masih dalam keadaan perang, karena Perang Korea 1950-1953 berakhir dengan gencatan senjata, bukan oleh perjanjian damai.
Sampai saat ini AS dan Korut tidak memiliki hubungan diplomatik resmi.
Pada pertemuan puncak AS-Korea Utara pertama mereka pada bulan Juni 2018 di Singapura, Trump dan Kim sepakat bahwa Washington akan memberikan jaminan keamanan kepada Pyongyang sebagai imbalan atas denuklirisasi "lengkap" di Semenanjung Korea.
Kemudian, mereka gagal menjembatani kesenjangan antara tuntutan Amerika Serikat dan seruan Korea Utara untuk keringanan sanksi pada pertemuan puncak kedua mereka di Hanoi pada bulan Februari 2019.
Setelah Trump dan Kim secara mengejutkan bertemu pada bulan Juni tahun itu di Zona Demiliterisasi yang memisahkan kedua Korea, Amerika Serikat dan Korea Utara mengadakan pertemuan tingkat kerja di Stockholm pada bulan Oktober 2019, tetapi pertemuan itu berakhir tanpa kemajuan.
Korut Negara Nuklir Besar di Mata Trump
Donald Trump beberapa waktu lalu pernah mengatakan, Korut sebagai "negara nuklir besar" dan mengaku sudah mencoba menghubungi Kim Jong Un.
"Kami memiliki hubungan yang hebat...Dia orang yang cerdas," kata Trump. "Saya harus mengenalnya dengan sangat baik," kata Trump kala itu.
Trump menjadi presiden AS pertama yang mengadakan pembicaraan dengan pemimpin Korea Utara saat mereka bertemu Kim di Singapura tahun 2018.
Baca juga: Kim Jong Un Berang, 4 Pejabat Korut Dilempar ke Bui Usai Gagal Luncurkan Kapal Perang
Trump mengadakan dua putaran pembicaraan lagi dengan Kim di 2019, tetapi kedua belah pihak akhirnya pulang dengan tangan hampa.
Donald Trump dan pemimpin Korea Utara Kim Jong Un bertemu di desa gencatan senjata antar-Korea Panmunjeom di Zona Demiliterisasi pada 30 Juni 2019.
Pertemuan Trump dengan Pemimpin Arab-Muslim Tuai Pujian Erdogan, Bahas Akhiri Perang Gaza |
![]() |
---|
5 Fakta Kenaikan Biaya Visa H-1B Trump, Negara-negara Ini Justru Ketiban Untung |
![]() |
---|
Rusia Tolak Klaim Trump soal 'Macan Kertas', Tegaskan Perang Akan Berlanjut |
![]() |
---|
Dino Patti Djalal: Pidato Prabowo di PBB Kontras dengan Gaya Trump |
![]() |
---|
Demi Netanyahu, AS Ancam Lumpuhkan ICC: Sanksi Menyeluruh Bisa Bikin Pengadilan Mati Mesin |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.