Senin, 29 September 2025

Konflik Palestina Vs Israel

Persenjataan Israel Laris Manis, Tembus Rekor Nilai Ekspor Saat Lancarkan Perang Genosida Gaza

Kesepakatan dengan negara-negara Teluk Arab menjadi faktor pendorong utama peningkatan tajam nilai ekspor senjata Israel tersebut. 

Anews/File
AS SUPLAI ISRAEL - Amunisi dan peluru artileri yang dipasok Amerika Serikat (AS) ke Pasukan Israel dalam perang di Jalur Gaza. Ekspor senjata dan amunisi AS dilaporkan meningkat sejak konflik di Jalur Gaza dan Ukraina berkobar. 

Persenjataan Israel Laris Manis, Tembus Rekor Nilai Ekspor Saat Lancarkan Perang Genosida Gaza

TRIBUNNEWS.COM - Kementerian Pertahanan Israel, Rabu (4/6/2025) menyatakan kalau ekspor persenjataannya mencapai rekor tertinggi lebih dari USD 14,7 miliar pada tahun 2024.

Kesepakatan dengan negara-negara Teluk Arab menjadi faktor pendorong utama peningkatan tajam nilai ekspor senjata tersebut. 

Baca juga: Siapakah Hantu Qassam, Mengapa Israel Takut Padanya? Kepalanya Dihargai Rp 12 Miliar

Naiknya nilai ekspor ini terjadi saat Israel panen kritik internasional atas perang genosida yang sedang berlangsung di Jalur Gaza.

"Israel kembali mencapai puncak tertinggi sepanjang masa dalam ekspor pertahanan pada tahun 2024, menandai tahun keempat berturut-turut yang memecahkan rekor dalam lingkup perjanjian pertahanan," kata kementerian Israel yang mengawasi dan menyetujui ekspor industri pertahanan Israel dalam sebuah pernyataan dikutip Kamis (5/6/2025).

Lebih dari separuh angka ekspor tersebut, sebesar 56,8 persen datang dari perjanjian yang ditandatangani dianggap sebagai “kesepakatan besar”.

"Masing-masing bernilai lebih dari 100 juta dolar AS," kata kementerian tersebut mencatat.

Sejak pecahnya agresi Gaza, kementerian tersebut menyatakan bahwa mereka telah beroperasi dalam “mode darurat,” dengan produksi terus-menerus sepanjang waktu untuk militer Israel sambil juga mempertahankan produksi untuk klien internasional.

Kementerian tersebut mengaitkan lonjakan permintaan internasional dengan kinerja Israel di medan perang.

AGRESI GAZA - Pasukan Israel (IDF) memasuki wilayah Gaza Utara. Agresi baru IDF ke Jalur Gaza rupanya disertai penentangan dari kalangan internal militer Israel, terlebih IDF dilaporkan memiliki tujuan untuk menduduki Jalur Gaza dalam agresi kali ini.
AGRESI GAZA - Pasukan Israel (IDF) memasuki wilayah Gaza Utara. Agresi baru IDF ke Jalur Gaza rupanya disertai penentangan dari kalangan internal militer Israel, terlebih IDF dilaporkan memiliki tujuan untuk menduduki Jalur Gaza dalam agresi kali ini. (IDF/Ynet)

"Pencapaian operasional dalam perang dan kinerja sistem yang terbukti di medan perang menyebabkan peningkatan signifikan dalam permintaan global untuk teknologi pertahanan Israel," kata pernyataan itu, yang menyebut tahun 2024 sebagai "tahun rekor" untuk ekspor.

Permintaan terhadap rudal, roket, dan sistem pertahanan udara mencapai “tahap baru yang signifikan,” yang mencakup hampir 48 persen dari total ekspor; naik dari 36% pada tahun 2023.

Ekspor satelit dan sistem ruang angkasa juga melonjak, mencapai 8?ri transaksi pada tahun 2024, dibandingkan dengan hanya 2 persen pada tahun sebelumnya.

Lebih dari separuh ekspor ditujukan ke negara-negara Eropa.

Sementara itu, penjualan senjata ke negara-negara yang menandatangani kesepakatan normalisasi dengan Israel berdasarkan Perjanjian Abraham; UEA, Bahrain, dan Maroko, meningkat tajam dari 3% pada tahun 2023 menjadi 12% pada tahun 2024.

"Selama tahun perang yang sulit dan rumit, Israel mencetak rekor baru dalam ekspor pertahanan," kata Menteri Pertahanan Israel, Israel Katz.

"Dunia melihat kekuatan Israel dan ingin menjadi mitra," klaim pernyataan itu.

 

 

(oln/rntv/*)

 

Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan