Sabtu, 4 Oktober 2025

Indonesia Akan Kirim Pilot Jet Tempur ke China, untuk Latihan Pengoperasian J-10 'Rafale Killer'? 

Indonesia tampaknya siap untuk mengirim pilot Angkatan Udara (TNI-AU) ke China untuk pelatihan operasional pada jet tempur multiperan J-10C

Editor: Muhammad Barir
DSA/Tangkap Layar
NAIK DAUN - Jet tempur J-10C milik Pakistan yang tengah naik daun lantaran dilaporkan menembak jatuh jet Rafale India buatan Perancis. Indonesia tampaknya siap untuk mengirim pilot Angkatan Udara (TNI-AU) ke China untuk pelatihan operasional pada jet tempur multiperan J-10C buatan Chengdu. 

Indonesia Akan Kirim Pilot Jet Tempur ke China, Langkah Menuju Pengoperasian J-10 'Rafale Killer'? 

TRIBUNNEWS.COM- Dalam sebuah langkah yang mungkin menandakan perubahan besar dalam kalkulasi kekuatan udara strategis Asia Tenggara, Indonesia tampaknya siap untuk mengirim pilot Angkatan Udara (TNI-AU) ke China untuk pelatihan operasional pada jet tempur multiperan J-10C buatan Chengdu.

Pengungkapan tersebut mencuat dalam pertemuan antara Menteri Pertahanan Indonesia Sjafrie Sjamsoeddin dan Duta Besar Indonesia untuk China, Djauhari Oratmangun, sebagaimana didokumentasikan dalam postingan resmi di platform X terverifikasi milik menteri tersebut tertanggal 28 Mei.

Pengungkapan tersebut mencuat dalam pertemuan antara Menteri Pertahanan Indonesia Sjafrie Sjamsoeddin dan Duta Besar Indonesia untuk China, Djauhari Oratmangun, sebagaimana didokumentasikan dalam postingan resmi di platform X terverifikasi milik menteri tersebut tertanggal 28 Mei.

“Saya menerima Duta Besar Republik Indonesia untuk Republik Rakyat Tiongkok, HE Djauhari Oratmangun, untuk membahas berbagai isu strategis, termasuk ketahanan pangan, modernisasi militer, dan kerja sama industri pertahanan,” tulis postingan tersebut.

“Kami juga membahas kesiapan penempatan pilot TNI AU ke Tiongkok untuk pelatihan jet tempur J-10, serta evaluasi fasilitas manufaktur pertahanan,” imbuhnya.

Tak lama setelah postingan tersebut mulai beredar di platform pemantauan pertahanan regional dan forum keamanan internasional, postingan tersebut tiba-tiba dihapus.

Pengungkapan ini muncul di tengah maraknya laporan yang menunjukkan bahwa Indonesia sedang merundingkan pembelian 42 pesawat tempur J-10C bekas dari Cina—pesawat yang memperoleh kredibilitas tempur setelah kinerja luar biasa mereka dalam konflik udara Pakistan-India baru-baru ini.

Jakarta dilaporkan juga menghidupkan kembali rencana untuk membeli pesawat tempur Su-35 Rusia, sebuah kesepakatan yang sebelumnya terhenti karena pengawasan internasional dan kendala logistik.

Meskipun belum ada konfirmasi resmi yang dikeluarkan oleh otoritas Indonesia, sejumlah outlet pertahanan regional memperkirakan pengumuman resmi akan dilakukan selama Indo Defence Expo 2025, yang dijadwalkan berlangsung dari tanggal 11 hingga 14 Juni di Jakarta.

Strategi akuisisi jalur ganda—yang mencakup platform Cina dan Rusia—menunjukkan bahwa Indonesia sedang mengintensifkan upayanya untuk mendiversifikasi kemampuan kekuatan udaranya di tengah meningkatnya volatilitas regional dan ketidakpastian atas pasokan senjata Barat.

Duta Besar Rusia untuk Indonesia, Sergei Tolchenov, baru-baru ini menegaskan kembali bahwa kontrak Su-35 dengan Indonesia masih berlaku, dengan menyatakan: “Kontrak Su-35 tidak pernah dibatalkan. Kontrak tersebut masih dalam proses. Kami akan melanjutkan pembicaraan pada waktunya.”

Indonesia telah menandatangani kesepakatan senilai US$1,14 miliar pada tahun 2018 untuk membeli 11 pesawat tempur Su-35 “Flanker-E”, tetapi pelaksanaannya ditangguhkan pada tahun 2020 menyusul tekanan sanksi dan pergeseran prioritas pengadaan.

Sementara itu, negara tersebut akan menerima gelombang pertama enam pesawat tempur multiperan Rafale dari Dassault Aviation Prancis pada Februari 2026 sebagai bagian dari pengadaan 42 pesawat senilai RM32 miliar untuk memodernisasi TNI-AU.

Lonjakan minat baru-baru ini terhadap J-10C berasal dari laporan keberhasilannya di langit Asia Selatan, di mana unit J-10C Angkatan Udara Pakistan (PAF) yang dilengkapi rudal PL-15 BVR diduga menjatuhkan enam jet Angkatan Udara India (IAF) dalam pertempuran berisiko tinggi.

Halaman
123
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved