Teknologi Digital Atasi Hambatan Bahasa di Pertanian Fukui, Jepang: Tenaga Asing Jadi Kunci Sukses
Tenaga asing kini menjadi penyelamat di sektor pertanian, yang tengah menghadapi krisis kekurangan tenaga kerja
“Kami belajar dari kesalahan itu. Mulai sekarang, staf Indonesia diminta menempelkan label sendiri untuk menghindari kesalahan panen,” ujar Manajer Pertanian Takao Sato.
Kesalahan juga dilaporkan secara online, melalui sistem yang mendukung bahasa Indonesia.
Sistem ini memungkinkan evaluasi otomatis serta penerapan perbaikan.
Pekerja dengan hasil kerja baik juga diberi bonus sebagai bentuk apresiasi.
Dari Bencana ke Kebangkitan
Motivasi menciptakan lingkungan kerja yang ramah bagi tenaga asing berawal dari krisis besar: salju lebat pada 2018 dan pandemi COVID-19, yang menyebabkan kerugian hingga 70 juta yen.
“Saat itu saya berpikir, hampir mustahil untuk melanjutkan usaha. Tapi saya memutuskan untuk meminjam lebih banyak kemampuan orang asing, yang ternyata sangat tinggi. Kami lakukan reformasi menyeluruh. Hasilnya, tahun lalu kami bukan hanya pulih, tapi mencetak rekor penjualan dan keuntungan tertinggi sepanjang sejarah perusahaan,” ujar Taya.
Taya menambahkan, keberhasilan ini dicapai karena mengutamakan komunikasi, berbagi informasi secara digital, dan mendorong kemandirian staf.
“Memang sulit ketika orang dari latar belakang budaya berbeda bekerja sama, tapi ketika mereka berpikir secara mandiri, komunikasi menjadi mungkin, dan kesulitan pun bisa dipecahkan bersama,” pungkasnya.
Diskusi seputar pertanian Jepang juga dilakukan oleh komunitas Pencinta Jepang. Bagi yang ingin bergabung, kirimkan nama, alamat, dan nomor WhatsApp ke email: [email protected].
BPR Perlu Adopsi Teknologi Digital Agar Tetap Kompetitif di Industri Perbankan |
![]() |
---|
PDGI: Jangkau Lebih Banyak Pasien Dokter Gigi Perlu Manfaatkan AI dan Teknologi Digital |
![]() |
---|
Hubungan Antara Pendidikan dan Teknologi Digital: Kerja Sama untuk Masa Depan |
![]() |
---|
Teken PP Perlindungan Anak di Medsos, Presiden Prabowo Tergugah Kekhawatiran Menteri Meutya Hafid |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.