Donald Trump Pimpin Amerika Serikat
Harvard Bergejolak: Mahasiswa Gelar Demo, Protes Pemerintahan Trump yang Cabut Kontrak Federal Trump
Mahasiswa Harvard University menggelar aksi demo sebagai protes atas kebijakan pemerintahan Donald Trump yang membatalkan seluruh kontrak keuangan
Penulis:
Namira Yunia Lestanti
Editor:
Pravitri Retno W
TRIBUNNEW.COM – Ratusan mahasiswa Harvard University menggelar aksi demo besar-besaran sebagai protes atas kebijakan kontroversial yang diterapkan pemerintahan Donald Trump.
Adapun aksi demo ini berlangsung bertepatan dengan resepsi wisuda di halaman Harvard Square, Cambridge, Massachusetts, yang dihadiri ribuan lulusan dan keluarga mereka.
Dengan mengenakan toga akademik, para demonstran tampak membawa plakat bertuliskan pesan-pesan kritis terhadap Presiden Trump.
Sementara, sebagian pengunjuk rasa yang berkumpul di sekitar Harvard Square membentangkan poster bertuliskan "Trump = pengkhianat".
Tak hanya itu mereka juga turut meneriakkan slogan seperti "Siapa yang berhak belajar hari ini, biarkan mereka tetap tinggal," sebagai bentuk protes atas keputusan pemerintahan Presiden Donald Trump yang mencabut kontrak federal universitas tersebut, senilai 100 juta dolar AS.
Demonstran menuding Trump sengaja menekan institusi pendidikan tinggi yang dianggap tidak sejalan dengan agenda nasionalis konservatif.
Seorang mahasiswa kedokteran asal Inggris yang lulus minggu ini, yang menyebut namanya hanya Jack, mengatakan kebijakan yang ditempuh Trump akan membuat universitas-universitas AS kurang menarik bagi mahasiswa internasional.
"Awan mungkin berlalu, tetapi kerusakan pasti terjadi," kata Jack, yang orang tuanya datang dari Inggris untuk menghadiri upacara wisuda tersebut,
"Mahasiswa asing yang ada di sini tidak tahu di mana posisi mereka, mereka yang di luar negeri tidak tahu apakah mereka bisa kembali masuk. Saya tidak tahu apakah saya akan mengejar gelar PhD di sini, enam tahun adalah waktu yang lama", tambahnya.
Gedung Putih Bela Diri
Baca juga: Harvard Gugat Trump: Ancaman Terhadap Mahasiswa Internasional
Menanggapi kritik tersebut, Gedung Putih menyampaikan pembelaannya terhadap kebijakan pemutusan kontrak.
Juru Bicara Gedung Putih, Karoline Leavitt, mengatakan pemerintah lebih memilih mengalihkan dana publik ke lembaga pendidikan vokasi.
"Presiden lebih tertarik memberikan uang pembayar pajak itu untuk sekolah dan program perdagangan serta sekolah negeri tempat mereka mempromosikan nilai-nilai Amerika," ujarnya dalam wawancara dengan Fox News.
"Kita membutuhkan lebih banyak orang seperti itu di negara kita, dan lebih sedikit lulusan LGBTQ dari Universitas Harvard," tambahnya.
Kronologi Perseteruan Trump VS Harvard
Konflik panas ini bermula ketika Pemerintah AS secara mengejutkan membekukan dana federal sebesar 2,2 miliar dollar AS untuk Universitas Harvard pada 14 April kemarin.
Pemerintah AS berdalih pembekuan dana dilakukan karena memandang universitas Harvard gagal mengendalikan antisemitisme lantaran menoleransi aksi pro-Palestina.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.