Donald Trump Pimpin Amerika Serikat
Trump Umumkan Serangan Ketiga AS ke Kapal Narkoba di Karibia, 3 Orang Tewas
Trump umumkan serangan ketiga AS ke kapal penyelundup narkoba di Karibia, tiga orang tewas dan picu kritik hukum internasional.
Penulis:
Andari Wulan Nugrahani
Editor:
Tiara Shelavie
TRIBUNNEWS.COM - Presiden Amerika Serikat Donald Trump mengumumkan pasukan AS kembali melancarkan serangan terhadap sebuah kapal di perairan internasional Karibia yang dituding menyelundupkan narkoba.
Dalam pernyataannya di platform Truth Social pada Jumat (19/9/2025), Trump menyebut serangan itu menewaskan tiga orang yang ia sebut sebagai “narkoteroris.”
“Atas perintah saya, Menteri Perang memerintahkan serangan kinetik mematikan terhadap kapal yang berafiliasi dengan organisasi teroris tertentu yang melakukan perdagangan narkoba di wilayah tanggung jawab Komando Selatan AS,” tulis Trump.
Trump menambahkan, intelijen mengonfirmasi kapal tersebut melintasi jalur penyelundupan narkoba yang dikenal berbahaya menuju Amerika Serikat.
BBC melaporkan, serangan ini merupakan yang ketiga dalam beberapa pekan terakhir, sekaligus yang kedua hanya dalam waktu sepekan.
Menteri Pertahanan AS Pete Hegseth turut mengunggah video kapal yang diserang. Dalam rekaman itu, kapal terlihat melaju kencang sebelum terkena rudal dan terbakar hebat.
Trump menegaskan tidak ada korban di pihak pasukan AS, seraya menyerukan penghentian perdagangan fentanil dan narkoba yang menurutnya “meracuni rakyat Amerika.”
Serangan Pertama dan Kedua
Sebelum serangan terbaru ini, AS telah dua kali melancarkan operasi serupa di wilayah Karibia.
- Serangan pertama menargetkan kapal yang diduga terkait kartel Tren de Aragua dan menewaskan 11 orang.
Trump menyebutnya sebagai peringatan keras terhadap upaya penyelundupan narkoba.
Presiden Venezuela Nicolás Maduro mengecam langkah itu sebagai “ancaman keterlaluan.”
- Serangan kedua dilakukan dua pekan kemudian dan menewaskan tiga orang.
Trump mengklaim kapal itu membawa kokain serta fentanil, tetapi sejumlah media internasional mencatat bukti publik minim dan menimbulkan perdebatan soal legalitas operasi tersebut.
Baca juga: Venezuela Unjuk Gigi, Pamer Tunggangi Jet Tempur Buatan Rusia untuk Gertak AS
Kritik Internasional
Meski Trump menyebut operasi sah berdasarkan Konstitusi AS, para pakar hukum internasional yang dikutip BBC menilai serangan terhadap kapal di perairan internasional berpotensi melanggar hukum maritim dan hak asasi manusia.
Mereka mempertanyakan dasar hukum yang dipakai AS untuk mengategorikan kartel narkoba sebagai organisasi teroris asing, sehingga membenarkan penggunaan kekuatan militer.
Pentagon sendiri hingga kini merujuk semua pertanyaan terkait legalitas operasi kepada Gedung Putih, yang belum memberikan pernyataan resmi.
(Tribunnews.com/Andari Wulan Nugrahani)
Sumber: TribunSolo.com
Donald Trump Pimpin Amerika Serikat
Apa Itu Antifa? Donald Trump Ingin Menetapkannya sebagai Organisasi Teroris |
---|
Menu Mewah Jamuan Trump di Inggris: Ayam Norfolk, Es Krim Raspberry, hingga Cognac 191 |
---|
Trump Perpanjang Batas Waktu Penutupan TikTok Lagi, AS-Cina Capai Kesepakatan Kerangka Baru |
---|
Kunjungan Trump ke Inggris Disambut Megah, dari Parade Kereta Kuda hingga Jamuan Kenegaraan |
---|
Trump Sebut Kunjungan Kenegaraan ke Inggris Salah Satu Kehormatan Tertinggi dalam Hidupnya |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.