Senin, 29 September 2025

Donald Trump Pimpin Amerika Serikat

Trump Umumkan Serangan Ketiga AS ke Kapal Narkoba di Karibia, 3 Orang Tewas

Trump umumkan serangan ketiga AS ke kapal penyelundup narkoba di Karibia, tiga orang tewas dan picu kritik hukum internasional.

Kolase X/@realDonaldTrump dan Instagram @nicolasmaduro
PERANG KARTEL NARKOBA - Kolase foto dari X/@realDonaldTrump dan Instagram Presiden Venezuela, Nicolas Maduro @nicolasmaduro, Selasa (26/8/2025). Pemerintahan Trump Amerika Serikat meningkatkan tekanan terhadap Maduro dengan mengerahkan kapal perang, ribuan marinir, dan aset militer ke kawasan Karibia serta Amerika Latin, Senin (25/8/2025). Trump mengumumkan pasukan AS kembali melancarkan serangan terhadap sebuah kapal di perairan internasional Karibia yang dituding menyelundupkan narkoba, Jumat (19/9/2025). 

TRIBUNNEWS.COM - Presiden Amerika Serikat Donald Trump mengumumkan pasukan AS kembali melancarkan serangan terhadap sebuah kapal di perairan internasional Karibia yang dituding menyelundupkan narkoba.

Dalam pernyataannya di platform Truth Social pada Jumat (19/9/2025), Trump menyebut serangan itu menewaskan tiga orang yang ia sebut sebagai “narkoteroris.”

“Atas perintah saya, Menteri Perang memerintahkan serangan kinetik mematikan terhadap kapal yang berafiliasi dengan organisasi teroris tertentu yang melakukan perdagangan narkoba di wilayah tanggung jawab Komando Selatan AS,” tulis Trump.

Trump menambahkan, intelijen mengonfirmasi kapal tersebut melintasi jalur penyelundupan narkoba yang dikenal berbahaya menuju Amerika Serikat.

BBC melaporkan, serangan ini merupakan yang ketiga dalam beberapa pekan terakhir, sekaligus yang kedua hanya dalam waktu sepekan.

Menteri Pertahanan AS Pete Hegseth turut mengunggah video kapal yang diserang. Dalam rekaman itu, kapal terlihat melaju kencang sebelum terkena rudal dan terbakar hebat.

Trump menegaskan tidak ada korban di pihak pasukan AS, seraya menyerukan penghentian perdagangan fentanil dan narkoba yang menurutnya “meracuni rakyat Amerika.”

Serangan Pertama dan Kedua

Sebelum serangan terbaru ini, AS telah dua kali melancarkan operasi serupa di wilayah Karibia.

  • Serangan pertama menargetkan kapal yang diduga terkait kartel Tren de Aragua dan menewaskan 11 orang.

    Trump menyebutnya sebagai peringatan keras terhadap upaya penyelundupan narkoba.

    Presiden Venezuela Nicolás Maduro mengecam langkah itu sebagai “ancaman keterlaluan.”

  • Serangan kedua dilakukan dua pekan kemudian dan menewaskan tiga orang.

    Trump mengklaim kapal itu membawa kokain serta fentanil, tetapi sejumlah media internasional mencatat bukti publik minim dan menimbulkan perdebatan soal legalitas operasi tersebut.

Baca juga: Venezuela Unjuk Gigi, Pamer Tunggangi Jet Tempur Buatan Rusia untuk Gertak AS

Kritik Internasional

Meski Trump menyebut operasi sah berdasarkan Konstitusi AS, para pakar hukum internasional yang dikutip BBC menilai serangan terhadap kapal di perairan internasional berpotensi melanggar hukum maritim dan hak asasi manusia.

Mereka mempertanyakan dasar hukum yang dipakai AS untuk mengategorikan kartel narkoba sebagai organisasi teroris asing, sehingga membenarkan penggunaan kekuatan militer.

Pentagon sendiri hingga kini merujuk semua pertanyaan terkait legalitas operasi kepada Gedung Putih, yang belum memberikan pernyataan resmi.

(Tribunnews.com/Andari Wulan Nugrahani)

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan