Konflik Palestina Vs Israel
Houthi Nyatakan Blokade Maritim, Tutup Akses Laut ke Pelabuhan Haifa Buntut Agresi Israel di Gaza
Houthi memberlakukan blokade laut di pelabuhan Haifa di Israel, sebagai respons atas eskalasi agresi brutal militer Israel terhadap warga jalur Gaza
TRIBUNNEWS.COM – Militan Houthi yang berbasis di Yaman mengumumkan pemberlakuan blokade laut terhadap pelabuhan Haifa di Israel, berlaku mulai Senin (19/5/2025).
Dalam pernyataannya, juru bicara militer Houthi, Yahya Saree, memperingatkan agar kapal-kapal komersial menjauhi pelabuhan Haifa lantaran kelompoknya akan mulai memberlakukan blokade laut.
“Kelompok Houthi Yaman memberlakukan blokade laut di pelabuhan Haifa, Israel, di pantai Mediterania,” tegas Saree mengutip dari Anadolu.
"Oleh karenanya semua perusahaan yang memiliki kapal di atau menuju pelabuhan Haifa harus mempertimbangkan isi pernyataan ini dan bahwa pernyataan ini menjadi bagian dari bank target kami," imbuhnya.
Tak dirinci sampai kapan blokade akan dilakukan, namun ia menegaskan bahwa semua tindakan terhadap Israel akan dihentikan jika agresi di Gaza berakhir.
Adapun deklarasi ini menjadi eskalasi signifikan dari rangkaian aksi militer Houthi di Laut Merah dan sekitarnya.
Sebagai respons atas eskalasi agresi brutal yang dilakukan militer Israel terhadap rakyat Gaza.
Ekonomi Israel Kalang Kabut
Sebagai informasi Pelabuhan Haifa merupakan salah satu pelabuhan terbesar dan tersibuk di Israel, yang menangani berbagai aktivitas ekspor-impor strategis.
Ancaman blokade dikhawatirkan dapat membuat kapal dagang enggan berlabuh atau melewati kawasan tersebut, mengganggu rantai pasok barang, bahan bakar, dan kebutuhan pokok.
Jika blokade berlangsung lama, dampaknya Israel berisiko mengalami kelangkaan pasokan, lonjakan harga barang, dan keterlambatan produksi di sektor industri vital.
Baca juga: Rudal Houthi Yaman Hantam Area Dekat Bandara Israel, Penerbangan ke Bandara Tel Aviv Ditangguhkan
Gangguan ini juga bisa mempengaruhi kepercayaan investor dan stabilitas pasar.
Tak hanya itu, dengan meningkatnya risiko serangan, perusahaan pelayaran kemungkinan besar akan menaikkan premi asuransi atau bahkan mengalihkan rute kapal.
Imbasnya sejumlah perusahaan pelayaran global akan mengalihkan rute mereka ke pelabuhan lain atau bahkan menunda pengiriman barang menuju Israel.
Hingga pada akhirnya membuat aktivitas ekspor-impor Israel mengalami penurunan signifikan.
Analis ekonomi Israel memperkirakan kerugian akibat gangguan pelabuhan ini bisa mencapai ratusan juta dolar AS per minggu jika blokade berlanjut.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.