Sabtu, 4 Oktober 2025

Konflik Palestina Vs Israel

Tentara Israel Kepung RS Indonesia di Gaza, 55 Orang Terjebak di Dalamnya

Pasukan Israel sekali lagi menargetkan Rumah Sakit Indonesia di Gaza utara menggunakan pesawat tak berawak.

|
Editor: Hasanudin Aco
dok. MERC-C
RUMAH SAKIT DIKEPUNG - Rumah Sakit Indonesia di Gaza dikepung tentara Israel akibatkan 55 orang terjebak. 

 

Ringkasan berita:

  • Militer Israel memulai serangan darat skala besar di Jalur Gaza, menewaskan sedikitnya 151 warga Palestina pada Minggu (18/5/1015) waktu setempat.
  • Di Gaza utara, Direktur Rumah Sakit Indonesia, Dr. Marwan al-Sultan, mengatakan pasukan Israel “secara langsung menargetkan” dan mengepung fasilitas tersebut, menjebak sekitar 55 orang di dalamnya.
  • Israel mengatakan akan mengizinkan bantuan dalam jumlah terbatas ke Gaza, tetapi tidak jelas kapan pasokan akan memasuki wilayah kantong itu.
  • Perang Israel di Gaza telah menewaskan sedikitnya 53.339 warga Palestina dan melukai 121.034, menurut Kementerian Kesehatan Gaza.
  • Kantor Media Pemerintah memperbarui jumlah korban tewas menjadi lebih dari 61.700, dengan mengatakan ribuan orang yang hilang di bawah reruntuhan diduga tewas.
  • Diperkirakan 1.139 orang tewas di Israel selama serangan yang dipimpin Hamas pada 7 Oktober 2023 dan lebih dari 200 orang ditawan.

TRIBUNNEWS.COM, GAZA - Pasukan Israel sekali lagi menargetkan Rumah Sakit Indonesia di Gaza utara, Palestina, menggunakan pesawat tak berawak.

Sementara pasukan Israel juga melancarkan serangan darat di utara dan selatan.

Pejabat kesehatan mengatakan pada Minggu malam bahwa terjadi pertempuran di sekitar Rumah Sakit Indonesia di Gaza.

Militer Israel juga mengepung rumah sakit itu dan memaksa rumah sakit ditutup.

Itu adalah fasilitas medis utama di utara yang masih eksis setelah serangan udara Israel tahun lalu juga memaksa rumah sakit Kamal Adwan dan Beit Hanoon berhenti menyediakan layanan kesehatan.

"Ada serangan langsung ke rumah sakit, termasuk unit perawatan intensif," kata Direktur Rumah Sakit Indonesia, Dr. Marwan al-Sultan, dalam pernyataan tertulis.

Ia menambahkan bahwa tidak seorang pun dapat mencapai fasilitas tersebut, yang dihuni sekitar 30 pasien dan 15 staf medis.

Israel telah berulang kali menyerang rumah sakit selama perang 19 bulan di Gaza.

Kelompok hak asasi manusia dan pakar yang didukung PBB menuduh Israel secara sistematis menghancurkan fasilitas kesehatan di Gaza.

Sebelumnya, Dr. Muhammad Abu Salmiya, direktur Rumah Sakit al-Shifa,  mengatakan kepada Al Jazeera pada Minggu bahwa serangan terbaru yang telah berlangsung sejak hari Sabtu – mengindikasikan bahwa serangan Israel terhadap rumah sakit Gaza semakin intensif.

“Tim medis benar-benar menderita dan kami memiliki sedikit tim medis dan staf. Banyak orang membutuhkan perawatan medis lebih banyak,” kata Abu Salmiya melalui telepon dari rumah sakit pada hari Minggu.

"Ribuan orang sakit dan terluka bisa meninggal. Donor darah sangat dibutuhkan," katanya.

Hal ini telah ditegaskan oleh Kementerian Kesehatan Gaza, yang mengonfirmasi bahwa pasukan Israel mengepung fasilitas di Beit Lahiya, seraya menambahkan bahwa “kondisi panik dan kebingungan sedang terjadi”.

Halaman
123
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved