Selasa, 7 Oktober 2025

Konflik Rusia Vs Ukraina

Punya Senjata Canggih Super-Mahal, AS Rupanya Dibuat Ngeri Senjata Murah Rusia

Amerika menyadari kalau apa yang dipraktikkan Rusia secara murah dalam perang Ukraina bisa secara efektif berguna di medan tempur.

Wikipedia
RAWAN SERANGAN DRONE - Ilustrasi Tank Bradley. Paket senjata baru Amerika Serikat untuk Ukraina akan mencakup sekitar 50 kendaraan tempur tank Bradley. Peralatan militer mahal yang disediakan AS ini, yang bernilai setidaknya beberapa juta dolar, dan tank Abrams rentan terhadap serangan pesawat nirawak Rusia dalam perang Ukraina. 

Punya Senjata Canggih Super-Mahal, AS Rupanya Dibuat Ngeri Senjata Murah Rusia

TRIBUNNEWS.COM - Perang Ukraina dalam menghadapi agresi Rusia rupanya memberikan khasah baru bagi Amerika Serikat (AS) dalam konteks peperangan modern.

AS secara cermat mengamati kalau tak selamanya senjata canggih bernilai selangit bisa efektif dalam pertempuran menghadapi peralatan tempur yang nilainya jauh berbeda.

Baca juga: Letkol NATO: Tadinya Target Empuk, Helikopter Serang Rusia Menjelma Mimpi Terburuk Pasukan Ukraina

Washington, yang dikenal dengan gudang senjata yang memiliki stok persenjataan dan amunisi mahal, menyadari kalau apa yang dipraktikkan Rusia secara murah dalam perang Ukraina bisa secara efektif berguna di medan tempur.

"AS tidak dapat terus-menerus membangun dan membeli senjata mahal yang rentan terhadap drone yang diproduksi dengan biaya yang jauh lebih murah," kata sekretaris Angkatan Darat AS, Daniel Driscoll, dilansir BI, Rabu (7/5/2025) saat memberi penilaian soal Perang Ukraina-Rusia.

"Kami terus menciptakan dan membeli mesin-mesin hebat yang dapat dihancurkan oleh drone murah," kata Sekretaris Angkatan Darat  dalam sebuah episode podcast "War on the Rocks" yang ditayangkan Selasa.

"Jika angka itu benar, yakni Rusia telah memproduksi 1 juta pesawat tanpa awak dalam 12 bulan terakhir, itu membuat kita harus memikirkan ulang biaya pembelian pesawat itu," lanjutnya.

Baca juga: Intelijen Latvia: Rusia Pantau Militer NATO di Laut Baltik, Naikkan Jumlah Pasukan Hingga 1,5 Juta

Tank Abrams Amerika Serikat, Tank ini dikabarkan sudah sampai di Ukraina dan siap diterjunkan ke medang perang melawan Rusia.
Tank Abrams Amerika Serikat, Tank ini dikabarkan sudah sampai di Ukraina dan siap diterjunkan ke medang perang melawan Rusia. (U.S. Army National Guard)

"Kita adalah negara terkaya, mungkin dalam sejarah dunia, tetapi kita pun tidak mampu mempertahankan peralatan seharga beberapa juta dolar yang dapat dihancurkan dengan pesawat nirawak dan amunisi seharga $800," katanya.

Driscoll menanggapi pertanyaan tentang apakah militer AS meninggalkan Robotic Combat Vehicle. 

Ia mengatakan bahwa meskipun konsepnya berharga, rasio biayanya tidak sesuai.

Militer AS telah mengamati perang di Ukraina, di mana pesawat tanpa awak murah yang diisi dengan bahan peledak merusak atau menghancurkan peralatan tempur yang mahal seperti tank, kendaraan lapis baja lainnya, pertahanan udara, dan bahkan kapal perang, yang menyoroti kerentanan senjata yang lebih besar dan lebih berharga yang tidak dipertahankan secara memadai.

Perkembangan pesat pesawat tanpa awak (drone) murah — beberapa di antaranya harganya hanya beberapa ratus dolar — telah menjadi kekhawatiran yang berkembang bagi militer AS saat mereka bersiap menghadapi kemungkinan konfrontasi skala besar antara NATO dan Rusia di Eropa atau pertempuran dengan Cina di Pasifik.

Petugas pemadam kebakaran berupaya memadamkan api yang menjalar pasca serangan drone Rusia atas kota Kharkiv di Ukraina.
Petugas pemadam kebakaran berupaya memadamkan api yang menjalar pasca serangan drone Rusia atas kota Kharkiv di Ukraina. (AFP/Sergei Bobok/ABC)

Moskow Produksi Jutaan Drone

Moskow mengatakan telah memproduksi 1,5 juta pesawat nirawak tahun lalu.

Seorang komandan tank Ukraina menyebut pesawat nirawak Rusia sebagai ancaman besar bagi tank M1 Abrams buatan Amerika miliknya , yang harganya sekitar $10 juta.

Ukraina telah melengkapi tank Abrams dan sistem lainnya, termasuk tank buatan Eropa dan kendaraan tempur lapis baja buatan Amerika, dengan lapisan pelindung tambahan untuk membantu melindungi peralatan mahal tersebut dari drone.

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved