Minggu, 5 Oktober 2025

Konflik Palestina Vs Israel

Israel Justru Persenjatai Hamas, Al-Qassam Belah Ribuan Bom yang Belum Meledak Jadi Amunisi

Metode yang digunakan Brigade Al-Qassam untuk menggunakan bom yang tidak meledak ini dilaporkan sangat mudah. ​, bom dibelah.

Anews/File
GAGAL MELEDAK - Sejumlah bom serangan udara Israel yang tidak meledak di Gaza. Bom-bom ini digunakan milisi Hamas untuk didaur ulang menjadi amunisi untuk menyerang tentara Israel (IDF). 

"Laju serangan udara yang intens telah menguras persediaan sekering fungsional milik militer—perangkat yang memicu bahan peledak," tulis The Marker melaporkan.

Laporan tersebut mencatat bahwa nilai saham Aryt Industries, perusahaan Israel yang memproduksi detonator, telah melonjak lebih dari 2.000 persen sejak perang dimulai.

Bom Dibelah, Risiko Tinggi

Karena persediaan menipis, tentara Israel mulai menggunakan sekering (detonator untuk memicu ledakan) yang bersumber dari berbagai persediaan atau disediakan oleh AS, beberapa di antaranya sudah berusia puluhan tahun.

Menurut laporan tersebut, meskipun tingkat kegagalan rata-rata bom Israel sebelumnya sekitar 2%, tingkat tersebut telah meningkat hingga 20% untuk amunisi tertentu yang digunakan di Gaza.

Metode yang digunakan Brigade Al-Qassam untuk menggunakan bom yang tidak meledak ini dilaporkan sangat mudah. ​​

Dalam beberapa kasus, mereka membelah bom, mengekstraksi bahan peledak, dan memindahkannya ke wadah logam besar untuk digunakan sebagai alat peledak.

Dalam kasus lain, mereka menggunakan bom apa adanya, dengan memasang kawat logam untuk memicu ledakan.

Laporan itu mencatat kalau Brigade Al-Qassam bersedia menerima korban di antara anggotanya karena "kecelakaan kerja" selama proses ini.

Kata Angkatan Udara Israel

Menanggapi permintaan komentar dari The Marker, juru bicara militer Israel mengatakan kalau IDF "melakukan segala upaya untuk mengatasi ancaman persenjataan yang belum meledak di Jalur Gaza."

Juru bicara tersebut mengklaim, "hanya sebagian kecil" dari puluhan ribu amunisi yang diluncurkan gagal meledak pada sasaran yang dituju.

Ia menambahkan kalau tentara Israel sedang berupaya mengidentifikasi dan menghancurkan bom-bom yang tidak meledak tersebut bila memungkinkan.

Meskipun ada klaim ini, sisa-sisa militer Israel dan bom yang belum meledak masih tersebar di Gaza, menimbulkan ancaman berkelanjutan bagi warga sipil.

Tanpa peralatan atau sumber daya yang tepat untuk membersihkannya, amunisi ini terus menyebabkan kematian, cedera, dan cacat permanen.

Lebih dari 52.600 warga Palestina telah terbunuh di Gaza dalam serangan brutal Israel sejak Oktober 2023, sebagian besar dari mereka adalah wanita dan anak-anak.

Pengadilan Kriminal Internasional mengeluarkan surat perintah penangkapan November lalu untuk Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu dan mantan Menteri Pertahanannya Yoav Gallant atas kejahatan perang dan kejahatan terhadap kemanusiaan di Gaza.

Israel juga menghadapi kasus genosida di Mahkamah Internasional atas perangnya di daerah kantong tersebut.

 

(oln/anews/*)

Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved