Sabtu, 4 Oktober 2025

Konflik Rusia Vs Ukraina

Intelijen Latvia: Rusia Pantau Militer NATO di Laut Baltik, Naikkan Jumlah Pasukan Hingga 1,5 Juta

Badan intelijen Latvia, MIDD, menyatakan Rusia menjalani reformasi militer besar-besaran, termasuk tingkatkan jumlah personel pasukan hingga 1,5 juta

Getty Image
MOBILISASI TENTARA - Ilustrasi tentara Rusia. Presiden Vladimir Putin menggelar mobilisasi militer dan sudah ada 100.000 warganya yang mendaftar. 

Badan intelijen Latvia itu mengungkapkan, sebagai bagian dari reformasi Angkatan Bersenjata Rusia pada tahun 2024, Distrik Militer Barat yang berdekatan dengan perbatasan Latvia direorganisasi untuk membentuk Distrik Militer Leningrad dan Moskow.

"Ini adalah tanggapan resmi Rusia terhadap masuknya Finlandia dan Swedia ke NATO," jelas MIDD.

Distrik Militer Leningrad yang baru dibentuk bertanggung jawab atas poros strategis barat laut, meliputi Negara Baltik dan Skandinavia.

Sementara itu, Distrik Militer Moskow bertanggung jawab atas Eropa Tengah dan sebagian Ukraina dan kemungkinan akan bekerja sama erat dengan angkatan bersenjata Belarusia, kata laporan itu.

Ilustrasi pasukan Rusia
Ilustrasi pasukan Rusia (Anton Holoborodko)

Militer Rusia Bentuk Korps-Korps Baru

MIDD juga mencatat, bersamaan dengan perang di Ukraina, Rusia setidaknya secara resmi telah mulai membentuk unit-unit baru dan mereformasi unit-unit yang ada sesuai dengan rencana yang dideklarasikannya untuk mereformasi angkatan bersenjatanya.

Misalnya, korps tentara baru telah dibentuk di Karelia, sementara dua brigade senapan bermotor dari Angkatan Darat Umum ke-6 yang paling dekat dengan Latvia sedang diubah menjadi divisi.

Brigade Infanteri Marinir Armada Baltik, yang ditempatkan di Eksklave Kaliningrad, akan direformasi sebagai sebuah divisi.

Laporan intelijen Latvia itu menjelaskan kalau pembentukan atau perluasan unit baru belum menyiratkan peningkatan kekuatan nyata di dekat perbatasan Latvia, karena sebagian besar sumber daya militer Rusia masih dialihkan ke Ukraina.

Tahun ini, Rusia dan Belarus berencana untuk mengadakan latihan strategis gabungan "Zapad-2025", yang akan berlangsung terutama di wilayah Belarus, tetapi skala dan wilayah yang dicakup akan sangat bergantung pada situasi perang Rusia melawan Ukraina, kata dinas tersebut.

"Laporan MIDD juga menjelaskan kalau dalam jangka menengah dan panjang, Rusia akan semakin sulit untuk kembali ke ekonomi masa damai - hal ini pada gilirannya menciptakan permintaan domestik untuk mempertahankan kebijakan luar negeri yang agresif dan terus mempersenjatai diri," tulis simpulan ulasan lsm yang menyiratkan seruan bagi Latvia untuk meningkatkan kewaspadaan militernya atas ancaman Moskow ini.

 

 

 

(oln/lsm/lv/*)

Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved