Konflik Palestina Vs Israel
Rudal Houthi Jebol Pertahanan Udara Berlapis THAAD dan Arrow Israel, Netanyahu: Iran Pasti Terlibat
Netanyahu langsung menuding Iran sebagai pihak yang bertanggung jawab atas serangan yang menghantam Bandara Internasional Ben Gurion tersebut.
Penulis:
Malvyandie Haryadi
Sistem Arrow-2 dan Arrow-3 yang dikembangkan oleh Israel Aerospace Industries dengan pendanaan dari AS, merupakan tulang punggung pertahanan Israel terhadap ancaman balistik jarak jauh.
Arrow-2, yang beroperasi sejak tahun 2000, dirancang untuk menargetkan rudal jarak pendek dan menengah di atmosfer atas pada ketinggian sekitar 50 kilometer, menggunakan hulu ledak peledak tinggi untuk menetralisir ancaman.
Keberhasilan Houthi
Kemampuan rudal Houthi untuk menembus pertahanan ini menandai momen penting dalam konflik yang sedang berlangsung antara Israel dan kelompok-kelompok yang berpihak pada Iran.
Houthi, yang secara resmi dikenal sebagai Ansar Allah, menguasai sebagian besar Yaman utara dan telah meningkatkan serangan terhadap Israel sejak Oktober 2023, dengan alasan solidaritas dengan Palestina di tengah perang Gaza.
Didukung oleh Iran, yang memasok senjata, teknologi, dan keahlian, kelompok tersebut telah mengembangkan persenjataan yang tangguh, termasuk rudal Scud yang dimodifikasi dan sistem yang dirakit di dalam negeri dengan jangkauan melebihi 1.000 kilometer.
Serangan terbaru mereka, termasuk serangan 4 Mei, telah menargetkan infrastruktur penting Israel, seperti Bandara Ben Gurion, yang memicu kekhawatiran pejabat negeri Zionis.
Juru bicara militer Houthi Yahya Saree mengaku bertanggung jawab atas serangan itu, memperingatkan maskapai penerbangan bahwa bandara tersebut tidak lagi aman untuk perjalanan.
Kemampuan kelompok tersebut untuk mempertahankan operasi semacam itu meskipun ada serangan udara AS dan Israel yang gencar di Yaman menggarisbawahi ketahanan program rudal mereka.
Sumber pertahanan Israel, yang dikutip oleh Ynet, melaporkan bahwa sistem THAAD dan Arrow gagal mencegat rudal tersebut, sementara IDF berdalih kegagalan tersebut karena faktor kegagalan teknis.
Menurut The Times of Israel, rudal tersebut mendarat di dalam perimeter bandara, menyebabkan enam orang cedera ringan dan menyebabkan penangguhan sementara penerbangan.
Kegagalan mencegat rudal tersebut telah memicu spekulasi tentang alasan di balik kinerja sistem tersebut.
Salah satu kemungkinan adalah masalah teknis, seperti gangguan radar atau kesalahan perangkat lunak di THAAD atau Arrow.
Penyebutan IDF tentang kerusakan tersebut menunjukkan bahwa penyelidik sedang memeriksa apakah suatu komponen, seperti radar AN/TPY-2 atau Green Pine, gagal melacak rudal secara akurat.
Faktor potensial lainnya adalah kesalahan perhitungan operasional, seperti keterlambatan dalam mendeteksi peluncuran rudal atau penilaian lintasannya yang salah.
Konflik Palestina Vs Israel
Peringati Satu Tahun Serangan Pager, Hizbullah Puji Ketabahan Para Korban |
---|
Pertama Kalinya, Pimpinan Hamas Buka Suara soal Detik-detik Serangan Israel di Doha |
---|
Demi Merebut Gaza, Israel Buka Rute Baru untuk Usir Warga Palestina |
---|
Erdogan Menyerukan Persatuan Islam, Samakan Netanyahu dengan Adolf Hitler |
---|
Israel Rilis Rute Pengungsian Warga Kota Gaza, Hanya Dibuka 48 Jam |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.