Senin, 6 Oktober 2025

Konflik Rusia Vs Ukraina

AS Sebut Ukraina Siap Serahkan 5 Wilayah kepada Rusia, Salah Satunya Krimea

Utusan khusus Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump mengklaim Ukraina bersedia menyerahkan lima wilayah kepada Rusia.

Kantor Presiden Ukraina
ZELENSKY KUNJUNGI KHARKIV - Foto ini diambil pada Minggu (23/3/2025) dari publikasi resmi Kantor Presiden Ukraina, memperlihatkan Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky (kiri) berjabat tangan dengan prajurit Ukraina saat ia mengunjungi komando Ukraina di Kharkiv pada Sabtu (22/3/2025). 

TRIBUNNEWS.COM – Keith Kellogg, utusan khusus Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump, mengklaim Ukraina bersedia menyerahkan lima wilayah, termasuk Krimea, kepada Rusia.

Meski demikian, Kellogg mengatakan Ukraina hanya akan mengakui kontrol Rusia atas kelima wilayah itu, tetapi tidak secara resmi mengakui kedaulatan Rusia atas kelimanya.

Dalam wawancara dengan Fox News hari Rabu kemarin, Kellog ditanya apakah AS bakal menerima permintaan Rusia. Sebelumnya, Rusia meminta Ukraina agar mencabut klaimnya atas wilayah yang berada di bawah pendudukan Rusia.

“Ya, sebagian. Lihatlah, Ukraina sudah berkata bahwa mereka bersedia menyerahkan wilayah itu, tidak secara de jure, selamanya, tetapi secara de facto karena Rusia pada kenyataannya telah mendudukinya. Mereka sudah menyetujuinya,” ucap Kellog dikutip dari Russia Today.

Kata Kellog, Ukraina menginginkan gencatan senjata yang berarti bahwa “seseorang duduk di wilayah yang sekarang dipegangnya”.

Lalu, dia mengaku telah menemui beberapa pejabat Ukraina di London sekitar seminggu yang lalu. Kellogg menyebut mereka menyejujui 22 syarat yang disodorkan AS, salah satunya adalah gencatan senjata penuh selama 30 hari.

BRIGADE KHARTIA - Foto tak bertanggal yang dirilis Brigade Khartia Ukraina menunjukkan personel brigade dalam sebuah pertempuran. Jubir Khatia mengatakan Rusia memanfaatkan jeda Paskah untuk mempersiapkan serangan baru.
BRIGADE KHARTIA - Foto tak bertanggal yang dirilis Brigade Khartia Ukraina menunjukkan personel brigade dalam sebuah pertempuran. Jubir Khatia mengatakan Rusia memanfaatkan jeda Paskah untuk mempersiapkan serangan baru. (khartiia.org)

Dia mengaku sudah mendesak Rusia agar menyetujui juga syarat dari AS. Namun, Rusia menegaskan bahwa agar gencatan secara penuh bisa diterapkan, Ukraina harus menghentikan mobilisasinya dan berhenti menerima bantuan militer dari luar negeri.

Di samping itu, Presiden Rusia Vladimir Putin juga meminta Ukraina menarik diri dari wilayah Rusia yang masih diklaimnya.

Media Barat: Putin rela cabut klaim atas wilayah Ukraina

Beberapa hari lalu Putin diklaim sudah menyodorkan usul agar perang di Ukraina diakhiri.

Klaim itu disampaikan oleh Financial Times yang mengutip beberapa narasumber yang disebut mengetahui perundingan untuk mengakhiri perang.

Baca juga: Kremlin: Putin Terbuka untuk Damai, tapi Konflik Ukraina Terlalu Rumit untuk Diselesaikan Cepat

Di St. Petersburg awal bulan ini, Putin dilaporkan telah berbincang dengan Steve Witkoff, utusan khusus Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump.

Putin disebut berkata Rusia bisa mencabut klaimnya atas sebagian dari empat wilayah Ukraina yang masih dikontrol Kyiv.

Di sisi lain, AS juga sudah menyodorkan proposal untuk mengakhiri perang.

Dikutip dari Moscow Times, proposal itu termasuk mengakui pencaplokan Krimea oleh Rusia tahun 2014 dan mengakui penguasaan atas beberapa area yang diduduki di Ukraina bagian timur dan selatan.

Narasumber Financial Times mengatakan Putin barangkali bersedia menarik kembali permintaannya mengenai penguasaan penuh atas empat wilayah yang diperebutkan apabila AS bersedia memberikan konsesi yang jauh lebih besar.

Halaman
12
Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved