Senin, 6 Oktober 2025

Konflik Palestina Vs Israel

Universitas Harvard Gugat Trump, Kecam Pemerintah AS yang Pangkas Dana Federal 2,2 Miliar Dolar

Universitas Harvard melayangkan gugatan ke pemerintahan AS setelah Presiden Trump membekukan dana hibah federal sebesar 2,2 miliar dolar untuk Harvard

Facebook The White House
DONALD TRUMP - Foto ini diambil pada Senin (21/4/2025) dari Facebook The White House memperlihatkan Presiden Amerika Serikat, Donald Trump. Universitas Harvard melayangkan gugatan ke pemerintahan AS pasca presiden Trump membekukan dana hibah federal sebesar 2,2 miliar dolar untuk Harvard. 

Selain itu, pemerintah menilai universitas Harvard tak patuh karena menolak perintah penutupan program dan inisiatif keberagaman, kesetaraan, dan inklusi, termasuk dalam perekrutan dan penerimaan mahasiswa.

Namun, Harvard beralasan bahwa penolakan tersebut dilakukan karena mereka untuk menolak menyerahkan kendali universitas terkemuka dunia itu kepada pemerintah.

“Harvard tidak akan tunduk pada tekanan dari pemerintah dan tidak akan menyerahkan haknya untuk mengatur independensi akademiknya,” ujar Garber dalam surat kepada civitas akademika, dikutip kantor berita AFP.

Sebagai respons atas penolakan tersebut, Satuan Tugas Gabungan Trump untuk Memerangi Anti-Semitisme mengumumkan pembekuan dana hibah multi-tahun senilai 2,2 miliar dollar AS, serta kontrak pemerintah sebesar 60 juta dollar AS.

Selain itu pemerintah juga meminta Harvard melakukan audit internal atas pandangan mahasiswa dan staf fakultas, serta meninjau ulang kebijakan disiplin dan proses perekrutan.

“Harvard memperlihatkan pola pikir meresahkan yang sudah menjadi endemik di universitas-universitas bergengsi di negara ini,” demikian pernyataan dari satuan tugas tersebut.

 Universitas Harvard Banjir Dukungan

Karena tindakan pemerintah Trump dianggap berbahaya bagi masa depan dunia akademik di Amerika, hal ini mendorong sejumlah tokoh publik buka suara.

Di antara mereka ada Barack Obama. Mantan Presiden AS ini memuji sikap Harvard yang menolak tunduk pada tekanan pemerintah.

Ia menyatakan bahwa tindakan Harvard menunjukkan komitmen terhadap kebebasan akademik dan nilai-nilai demokrasi.

Dukungan serupa juga turut dilontarkan Bernie Sanders, anggota Senat dari Vermont ini dengan lantang mendukung Harvard.

Ia menilai bahwa pembekuan dana tersebut merupakan upaya untuk mengendalikan institusi pendidikan tinggi dan membatasi kebebasan berpikir.

Senada dengan yang lainnya Laurence Tribe, profesor Hukum Emeritus di Harvard Law School yang dikenal sebagai kritikus tajam kebijakan Trump menilai bahwa tindakan pemerintah tersebut melanggar prinsip-prinsip konstitusional dan kebebasan akademik.

Tak hanya hanya pejabat politik saja yang memberikan dukungan bagi universitas Harvard, lebih dari 100 presiden universitas di AS, termasuk dari Ivy League, juga mengecam tindakan pemerintahan Trump.

Mereka bahkan kompak menandatangani petisi bersama yang diterbitkan oleh American Association of Colleges and Universities (AAC&U).

Mereka mengecam tindakan pemerintahan Trump sebagai "campur tangan politik yang belum pernah terjadi sebelumnya" dalam pendidikan tinggi.

Di samping itu, mereka menegaskan komitmen mereka terhadap kebebasan akademik dan hak konstitusional, serta menentang intervensi pemerintah yang tidak semestinya.​

(Tribunnews.com / Namira)

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved