Jumat, 3 Oktober 2025

Konflik Palestina Vs Israel

Pengakuan Prajurit China yang Ditangkap Ukraina: Semua yang Kami Dengar dari Rusia adalah Kebohongan

Dua warga China yang ditangkap oleh Ukraina, hadir dalam konferensi pers, membongkar kedok perekrutan Rusia.

Penulis: Tiara Shelavie
Editor: Sri Juliati
Tangkap layar YouTube ukrinform
PENGAKUAN TAWANAN PERANG - Tangkap layar YouTube ukrinform 15 April 2025, memperlihatkan konferensi pers tawanan perang China yang ditangkap Ukraina. Dua warga China yang ditangkap oleh Ukraina, hadir dalam konferensi pers 14 April 2025, membongkar kedok perekrutan Rusia. 

Keduanya menyampaikan kritik terhadap Rusia dalam konferensi pers dan memperingatkan rekan-rekan senegaranya agar tidak mengikuti jejak mereka.

"Bagi warga negara China yang ingin ikut berperang, kami ingin mengatakan: jangan lakukan itu," kata Wang.

"Karena semua yang kami dengar dari Rusia adalah kebohongan. Ternyata Rusia tidak sekuat itu, dan Ukraina tidak selemah itu. Itulah sebabnya lebih baik tidak ikut berperang sama sekali."

Keduanya menegaskan bahwa mereka ingin kembali ke China, bukan ke Rusia, dalam skema pertukaran tawanan di masa mendatang.

"Saya sadar mungkin akan ada hukuman, dan saya siap menerimanya. Namun, saya tetap ingin pulang dan bertemu keluarga saya," kata Zhang.

"Perang yang sebenarnya sangat berbeda dari apa yang kita lihat di film dan di televisi," ujar Wang.

"Saya hanya menyesal satu hal — saya ingin meminta maaf kepada orang tua saya. Satu-satunya keinginan saya sekarang adalah pulang ke kampung halaman dan mengikuti semua instruksi agar bisa pulang."

Respons Pemerintah China atas Penangkapan Dua Warganya

Pada 8 April lalu, Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky mengklaim bahwa ada ratusan warga China yang bergabung dengan Rusia dalam perang melawan Ukraina.

Namun, pemerintah China membantah klaim tersebut, menyebutnya tidak berdasar.

Baca juga: Rusia Tuduh Ukraina Gunakan Warga Sipil sebagai Tameng Manusia, Fasilitas Militer Ada di Pusat Kota

Mengutip ABC News, juru bicara Kementerian Luar Negeri China, Lin Jian, mengatakan pada Rabu (9 April 2025) bahwa negaranya berperan secara konstruktif dalam penyelesaian krisis Ukraina melalui jalur politik.

Dalam konferensi pers, Lin menyampaikan bahwa pemerintah China selalu mengimbau warganya agar menjauhi zona konflik, tidak terlibat dalam bentuk apa pun dari konflik bersenjata, dan terutama tidak ikut serta dalam operasi militer pihak manapun.

Pernyataan tersebut menunjukkan bahwa warga China yang ditangkap kemungkinan besar bergabung dengan tentara Rusia atas inisiatif pribadi.

Baik Rusia maupun Ukraina memang mengizinkan tentara asing untuk bergabung dalam angkatan bersenjata mereka.

(Tribunnews.com, Tiara Shelavie)

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved