Konflik Palestina Vs Israel
Pengakuan Prajurit China yang Ditangkap Ukraina: Semua yang Kami Dengar dari Rusia adalah Kebohongan
Dua warga China yang ditangkap oleh Ukraina, hadir dalam konferensi pers, membongkar kedok perekrutan Rusia.
Perekrut itu juga menjanjikan akan menanggung biaya perjalanan ke Rusia dan membantu pengurusan dokumen yang diperlukan, menurut Wang.
Namun, janji-janji itu tak terwujud. Ia menyebut orang Rusia mengambil kartu bank dan teleponnya, sehingga ia tidak bisa mengelola uang yang diperolehnya.
Tawanan lainnya, Zhang, mengaku berasal dari keluarga kaya dan sebelumnya bekerja sebagai pemadam kebakaran serta penyelamat di China.
Ia mengatakan datang ke Rusia pada Desember lalu dengan tawaran pekerjaan di bidang konstruksi, namun akhirnya direkrut menjadi tentara.
"Saya ingin menghasilkan uang, tetapi saya tidak menyangka akan berakhir di medan perang," ujarnya.

Tak satu pun dari mereka menyebutkan daerah asalnya di China.
Keduanya mengklaim tidak memiliki hubungan dengan pemerintah China dan menyatakan bahwa mereka menandatangani kontrak dengan tentara Rusia atas kehendak sendiri.
Rute perjalanan mereka melewati Moskow, Rostov-on-Don, dan Donetsk yang diduduki Rusia di Ukraina timur, sebelum akhirnya sampai di medan tempur.
Menurut Wang, ia juga sempat ditempatkan di sebuah kamp bersama orang-orang dari negara lain, seperti dari Asia Tengah, Ghana, dan Irak.
Tentara Asing di Rusia
Rusia dilaporkan telah merekrut tentara asing dari berbagai negara, termasuk India, Nepal, dan Suriah, untuk berperang melawan Ukraina.
Baca juga: Terungkap! Tahanan Perang Tiongkok Bongkar Modus Rusia Rekrut Tentara Asing di Ukraina
Rusia juga disebut telah mengerahkan sekitar 12.000 tentara Korea Utara yang dikirim oleh Pyongyang untuk melawan serangan Ukraina di Oblast Kursk.
Kedua tawanan asal China itu mengatakan bahwa mereka berada di bawah komando perwira Rusia yang hanya menggunakan isyarat tangan untuk memberi perintah.
Wang mengatakan bahwa sangat sulit untuk melarikan diri setelah bergabung, karena pengawasan di tempat pelatihan sangat ketat.
Ia juga mengklaim tidak membunuh satu pun tentara Ukraina, karena hanya berada di garis depan selama tiga hari sebelum akhirnya ditangkap.
Zhang mengatakan bahwa ia bahkan belum pernah melihat tentara Ukraina hingga saat ia ditangkap.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.