Konflik Palestina Vs Israel
Pengakuan Prajurit China yang Ditangkap Ukraina: Semua yang Kami Dengar dari Rusia adalah Kebohongan
Dua warga China yang ditangkap oleh Ukraina, hadir dalam konferensi pers, membongkar kedok perekrutan Rusia.
TRIBUNNEWS.COM – Dua warga negara China yang ditangkap oleh Ukraina saat bertempur di pihak Rusia menceritakan kesulitan yang mereka alami selama peperangan.
Mengutip Kyiv Independent, salah satu tawanan perang bernama Wang Guangjun mengatakan bahwa ia menjadi sasaran "senjata kimia" Rusia sesaat setelah ditangkap oleh tentara Ukraina.
Hal ini ia sampaikan kepada wartawan dalam konferensi pers di Kyiv pada 14 April.
"Saya kehilangan kekuatan dan pingsan. Kemudian saya merasa seseorang mencengkeram kerah baju saya dan menarik saya keluar ke udara segar," kata Wang.
Menurut Wang, setelah ditangkap oleh pasukan Ukraina, ia mendapati dirinya berada di sebuah gubuk bersama seorang tentara Ukraina untuk berlindung dari gempuran Rusia.
Ia mengatakan bahwa tentara Ukraina itu membantunya bertahan dari serangan gas.
"Tentara Ukraina melindungi kami dan telah memperlakukan kami dengan baik selama ini," tambahnya.

Wang Guangjun dan rekannya, Zhang Renbo, yang lahir pada tahun 1991 dan 1998, merupakan warga negara China pertama yang ditangkap saat bertempur bersama tentara Rusia melawan Ukraina di wilayah Ukraina.
Penangkapan mereka diumumkan oleh Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky pada awal April.
Zelensky menyatakan bahwa sedikitnya “beberapa ratus” warga negara China bertempur di pihak Rusia di Ukraina.
Dua di antaranya berhasil ditangkap dan dihadirkan dalam konferensi pers.
Baca juga: Trump Kembali Salahkan Zelensky soal Perang Rusia-Ukraina, Kritik juga Dilempar ke Biden dan Putin
Keduanya berbicara dalam bahasa Mandarin, dengan jawaban yang diterjemahkan ke dalam bahasa Ukraina oleh penerjemah pemerintah.
Iklan Rekrutmen Rusia
Wang mengatakan bahwa ia menemukan iklan perekrutan tentara Rusia saat membuka media sosial.
Setelah kehilangan pekerjaannya musim panas lalu, ia tertarik dengan tawaran tersebut, terutama karena, menurutnya, dinas militer dianggap "bergengsi" di China.
Seorang perekrut yang dihubungi Wang memberitahunya bahwa rekrutan dapat memperoleh 200.000 hingga 250.000 rubel Rusia (sekitar $2.000–$3.000) per bulan di tentara Rusia, jumlah yang lebih tinggi dari rata-rata gaji di China.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.