Konflik Rusia Vs Ukraina
Tentara Ukraina Buat Bunker Palsu untuk Kelabui Rusia, Bom Jatuh di Tempat yang Salah
Tentara Ukraina mengelabui Rusia agar menyerang target yang salah dengan membangun bunker palsu.
Seorang veteran Amerika Serikat yang kini bertempur bersama Ukraina mengatakan kepada Business Insider tahun lalu bahwa saat beroperasi di kota-kota, hampir semua bangunan telah hancur.
“Lingkungan perkotaan kami semuanya sudah menjadi puing-puing,” katanya.
Garis depan yang nyaris tidak bergerak membuat posisi-posisi pertahanan menjadi sasaran artileri, drone, mortir, dan berbagai jenis senjata lainnya secara terus-menerus.
Seiring waktu, posisi-posisi itu perlahan hancur dan akhirnya menjadi tidak bisa dipertahankan.
Teknik Kamuflase dan Muslihat Perang
Zhluktenko mengatakan bahwa operator drone sering menggunakan galian bawah tanah yang ditutup dengan pohon dan dedaunan.
Di dalamnya, mereka menempatkan komputer dan perangkat untuk mengendalikan drone.
Untuk menghindari terdeteksi, mereka menyamarkan antena dan alat peluncur drone agar terlihat seperti bagian dari alam, misalnya pohon.
Sepanjang perang di Ukraina, baik Rusia maupun Ukraina menggunakan berbagai teknik kamuflase dan muslihat.
Taktik ini termasuk senjata dari kardus, tank tiup, parit jebakan palsu yang berisi bahan peledak, dan lainnya.
Strategi semacam ini menjadi kunci dalam melindungi pasukan dan peralatan militer di tengah intensitas serangan musuh.
Baca juga: Panglima Militer Ukraina: Serangan Baru Rusia Telah Dimulai, Pasukan Moskow Maju dari Segala Arah
Operator drone lain menyebutkan bahwa meskipun mereka berusaha tetap berada di dalam bunker, terkadang mereka harus mengambil risiko keluar untuk menempatkan drone di tanah sebelum lepas landas.
Situasi itu sangat berbahaya.
“Jika seorang operator terlihat, biasanya drone Rusia langsung terbang ke arah kami. Ketika Rusia melihat operator atau stasiun drone Ukraina, kami langsung menjadi target nomor satu,” ujarnya.
Perang Drone
Penggunaan drone dalam invasi Rusia ke Ukraina tercatat sebagai yang paling masif dibanding konflik manapun dalam sejarah.
Langit di atas medan perang sering kali dipenuhi drone dari kedua belah pihak, hingga para tentara kesulitan membedakan mana yang milik mereka.
Kedua pihak juga berlomba memperbanyak produksi drone serta berinovasi dalam teknologi pengembangan dan penggunaan drone.
(Tribunnews.com, Tiara Shelavie)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.