Rabu, 1 Oktober 2025

Konflik Rusia Vs Ukraina

Tentara Ukraina Buat Bunker Palsu untuk Kelabui Rusia, Bom Jatuh di Tempat yang Salah

Tentara Ukraina mengelabui Rusia agar menyerang target yang salah dengan membangun bunker palsu.

Penulis: Tiara Shelavie
Editor: Bobby Wiratama
Pexels
ILUSTRASI TENTARA UKRAINA - Foto ilustrasi tentara Ukraina yang diambil dari Pexels pada 13 April 2025. Tentara Ukraina mengelabui Rusia agar menyerang target yang salah dengan membangun bunker palsu. 

TRIBUNNEWS.COM – Tentara Ukraina menciptakan bunker palsu dari cabang dan ranting pohon untuk mengelabui operator pesawat nirawak (drone) Rusia yang memburu mereka.

Operator drone Ukraina merupakan target prioritas tinggi bagi militer Rusia.

“Sudah menjadi prosedur operasi standar bagi tentara untuk membuat beberapa posisi palsu,” kata Dimko Zhluktenko, seorang operator drone dari Pasukan Sistem Tak Berawak Ukraina, kepada Business Insider.

Menurutnya, tentara Ukraina membangun target palsu dengan memanfaatkan pepohonan dan merancangnya sedemikian rupa agar terlihat seperti markas sungguhan.

“Kami meninggalkan jejak-jejak kehidupan manusia di sana, seperti sampah atau barang lain,” jelas Zhluktenko.

Ia menambahkan bahwa keberadaan bunker palsu ini membuat drone pengintai Rusia lebih tertarik untuk menyerang lokasi tersebut.

Ketika bunker palsu mulai menarik perhatian musuh, itu justru menjadi alarm bagi pasukan Ukraina.

“Itu jadi sinyal bagi kami untuk segera meninggalkan tempat itu,” ujarnya.

Seorang operator drone Ukraina lainnya, yang tidak ingin disebutkan namanya, mengatakan bahwa pembuatan bunker palsu baru dilakukan jika ada cukup personel untuk membangunnya.

PERANG DRONE - Potongan gambar dari video yang dirilis oleh Layanan Pers Kementerian Pertahanan Rusia menunjukkan tentara Rusia mempersiapkan pesawat nirawak mereka untuk diluncurkan ke posisi Ukraina di lokasi yang dirahasiakan di Ukraina. Tentara Ukraina mengelabui Rusia agar menyerang target yang salah dengan membangun bunker palsu.
PERANG DRONE - Potongan gambar dari video yang dirilis oleh Layanan Pers Kementerian Pertahanan Rusia menunjukkan tentara Rusia mempersiapkan pesawat nirawak mereka untuk diluncurkan ke posisi Ukraina di lokasi yang dirahasiakan di Ukraina. Tentara Ukraina mengelabui Rusia agar menyerang target yang salah dengan membangun bunker palsu. (Layanan Pers Kementerian Pertahanan Rusia)

Target Prioritas

Operator drone Ukraina sangat diburu oleh Rusia.

Karena itu, mereka terus berusaha untuk tetap tersembunyi dari pantauan drone serang dan drone pengintai Rusia yang menyediakan data penargetan untuk artileri dan senjata lainnya.

Baca juga: Drone Ukraina Mengirimkan Darah di Tengah Pertempuran, Tentaranya Ada yang Meregang Nyawa

Namun, operator tidak bisa berada terlalu jauh dari garis depan.

Mereka harus cukup dekat dari garis depan untuk mengendalikan drone, terutama karena wilayah peperangan banyak diliputi gangguan peperangan elektronik yang menyulitkan operasi.

Menurut salah satu operator, jarak terdekat dari garis depan bisa hanya sekitar 1,5 km, tergantung medan.

Dengan garis pertempuran yang cenderung statis dan intensitas konflik yang tinggi, operator drone Ukraina sering kali harus berlindung di bawah tanah.

Seorang veteran Amerika Serikat yang kini bertempur bersama Ukraina mengatakan kepada Business Insider tahun lalu bahwa saat beroperasi di kota-kota, hampir semua bangunan telah hancur.

“Lingkungan perkotaan kami semuanya sudah menjadi puing-puing,” katanya.

Garis depan yang nyaris tidak bergerak membuat posisi-posisi pertahanan menjadi sasaran artileri, drone, mortir, dan berbagai jenis senjata lainnya secara terus-menerus.

Seiring waktu, posisi-posisi itu perlahan hancur dan akhirnya menjadi tidak bisa dipertahankan.

Teknik Kamuflase dan Muslihat Perang

Zhluktenko mengatakan bahwa operator drone sering menggunakan galian bawah tanah yang ditutup dengan pohon dan dedaunan.

Di dalamnya, mereka menempatkan komputer dan perangkat untuk mengendalikan drone.

Untuk menghindari terdeteksi, mereka menyamarkan antena dan alat peluncur drone agar terlihat seperti bagian dari alam, misalnya pohon.

Sepanjang perang di Ukraina, baik Rusia maupun Ukraina menggunakan berbagai teknik kamuflase dan muslihat.

Taktik ini termasuk senjata dari kardus, tank tiup, parit jebakan palsu yang berisi bahan peledak, dan lainnya.

Strategi semacam ini menjadi kunci dalam melindungi pasukan dan peralatan militer di tengah intensitas serangan musuh.

Baca juga: Panglima Militer Ukraina: Serangan Baru Rusia Telah Dimulai, Pasukan Moskow Maju dari Segala Arah

Operator drone lain menyebutkan bahwa meskipun mereka berusaha tetap berada di dalam bunker, terkadang mereka harus mengambil risiko keluar untuk menempatkan drone di tanah sebelum lepas landas.

Situasi itu sangat berbahaya.

“Jika seorang operator terlihat, biasanya drone Rusia langsung terbang ke arah kami. Ketika Rusia melihat operator atau stasiun drone Ukraina, kami langsung menjadi target nomor satu,” ujarnya.

Perang Drone

Penggunaan drone dalam invasi Rusia ke Ukraina tercatat sebagai yang paling masif dibanding konflik manapun dalam sejarah.

Langit di atas medan perang sering kali dipenuhi drone dari kedua belah pihak, hingga para tentara kesulitan membedakan mana yang milik mereka.

Kedua pihak juga berlomba memperbanyak produksi drone serta berinovasi dalam teknologi pengembangan dan penggunaan drone.

(Tribunnews.com, Tiara Shelavie)

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved