Trump Terapkan Tarif Timbal Balik
Soal Tarif Impor Trump, Pasar Saham Indonesia Dinilai Masih Lebih Baik dari Sejumlah Negara
Menurut Nafan, penerapan tarif resiprokal ke Indonesia oleh AS ini malah bisa memperkuat daya saing Indonesia dalam menarik investasi asing langsung
Penulis:
Reynas Abdila
Editor:
Hasiolan Eko P Gultom
Soal Tarif Impor Trump, Pasar Saham Indonesia Dinilai Masih Lebih Baik dari Sejumlah Negara
Reynas Abdila/Tribunnews.com
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pasar saham global anjlok efek kebijakan tarif impor Presiden Amerika Serikat Donald Trump dan retaliasi Tiongkok.
Tak ayal kondisi tersebut mendorong investor mengalihkan investasi ke safe haven assets.
Namun demikian, performa pasar saham Indonesia lebih baik dibandingkan negara-negara lainnya dan bahkan Amerika Serikat (AS) sendiri.
Baca juga: Perang Dagang AS-China: Tiongkok Balas Ancaman Tarif Baru Trump, Bersumpah Melawan Habis-habisan
Data yang dipaparkan Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati pada acara Sarasehan Ekonomi Bersama Presiden Republik Indonesia di Jakarta, Selasa (8/4/2025).
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada full day 8 April ditutup -7,9 persen ke level 5.996,14.
Performa pasar saham Indonesia ini lebih baik dari pelemahan pasar di Italia -14,2 persen, Argentina -14 persen, Vietnam -13,8 persen, Prancis -11,9 persen, Singapura -11,8 persen, Jerman -11,6 persen, dan indeks market AS sendiri yang merosot -10,7 persen.
Pun demikian pasar di Inggris yang merosot -10,5 persen, Kanada -9,7 persen, Thailand -9,1 persen, dan Jepang dengan -8,2 persen.
Analis Mirae Asset Sekuritas Nafan Aji Gusta menuturkan pergerakan pasar modal Indonesia lebih baik dari sejumlah negara ini artinya market merespon baik ekonomi Indonesia yang resilien.
“Market merespon positif resiliensi perekonomian Indonesia,” kata Nafan kepada wartawan Rabu (9/4/2025).
Paparan ekspor Indonesia ke AS sendiri hanya 2 persen dari PDB-terendah di Asia Tenggara (dibanding Thailand 11 persen dan Malaysia 10 persen).
Meski produk Indonesia dikenakan tarif 32 persen, tarif ini masih lebih rendah dibanding negara pesaing seperti Bangladesh, Kamboja, China, Sri Lanka, dan Vietnam yang dikenai bea masuk 37-49 persen.
Menurut Nafan, penerapan tarif resiprokal ke Indonesia oleh AS ini malah bisa memperkuat daya saing Indonesia dalam menarik investasi asing langsung (FDI).
“Insentif dari pemerintah juga menarik sekali dan ditunggu oleh para pelaku pasar,” kata Nafan.
Sebagaimana diketahui, Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump mengenakan tarif impor terbaru terhadap produk-produk yang mereka impor dari Indonesia sebesar 32 persen.
Keputusan itu diumumkan Trump hari Rabu, 2 April 2025 waktu Amerika Serikat.
Trump Terapkan Tarif Timbal Balik
Trump Merasa 'Ditampar' saat India, Rusia, dan China Lakukan Pertemuan, Langsung Beri Peringatan |
---|
Trump Tolak Tawaran Manis India: Tarif Nol Persen Tak Lagi Berarti, Sudah Terlambat! |
---|
Industri Otomotif Kehilangan 51.500 Lapangan Kerja Akibat Tekanan Tarif Dagang |
---|
Trump Murka, Siap Gugat ke Mahkamah Agung Usai Tarif Dagang Andalannya Dinyatakan Ilegal |
---|
Acuhkan Ancaman Tarif Trump, India Tingkatkan Ekspor Minyak dari Rusia |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.