Konflik Rusia Vs Ukraina
Trump Serukan Gencatan Senjata di Ukraina: Saya Tidak Suka Pengeboman
Donald Trump menyatakan pemerintahannya tengah menjalin komunikasi dengan Rusia untuk menghentikan perang di Ukraina.
Penulis:
Andari Wulan Nugrahani
Editor:
Siti Nurjannah Wulandari
TRIBUNNEWS.COM - Presiden Amerika Serikat Donald Trump menyatakan pemerintahannya tengah menjalin komunikasi dengan Rusia untuk menghentikan perang di Ukraina.
Pernyataan ini disampaikan Trump kepada wartawan di atas pesawat kepresidenan Air Force One pada Minggu (6/4/2025).
Trump kembali menyerukan perlunya gencatan senjata dan mengungkapkan keprihatinannya atas korban yang terus berjatuhan akibat perang.
“Kami sedang berbicara dengan Rusia," ujar Trump, dikutip dari Suspilne.
"Saya tidak suka pengeboman," tegas Trump.
"Pengeboman terus berlanjut, dan ribuan anak muda meninggal setiap minggu," lanjutnya.
"Kami ingin mereka berhenti,” jelasnya.
Pernyataan Trump muncul di tengah meningkatnya kecaman dunia atas serangan Rusia di kota Kryvyi Rih, Ukraina, yang terjadi pada 4 April lalu.
Dalam serangan tersebut, pasukan Rusia menggunakan bom cluster Iskander yang menewaskan sedikitnya 19 orang, termasuk sembilan anak-anak, dan melukai lebih dari 70 warga.
Serangan ini juga merusak hampir dua lusin gedung apartemen, enam lembaga pendidikan, sebuah restoran, serta puluhan kendaraan.
Pemerintah setempat telah menetapkan tanggal 7, 8, dan 9 April sebagai hari berkabung di Kryvyi Rih untuk menghormati para korban.
Baca juga: Iran Siaga Tinggi, Ancam Negara Tetangganya agar Tak Bantu Serangan AS, Trump Kirim B-2
Sementara itu, pelanggaran terhadap kesepakatan gencatan senjata mengenai fasilitas energi oleh Rusia terus terjadi, meski sebelumnya telah dicapai kesepakatan melalui perantara AS di Arab Saudi.
Pada Kamis (27/3/2025), pasukan Rusia menembaki pusat Kherson dengan artileri, menewaskan dan melukai warga sipil serta memutus aliran listrik.
Keesokan harinya, perusahaan energi Ukraina, Naftogaz, melaporkan fasilitas produksi gas mereka menjadi sasaran serangan gabungan lainnya.
Ukraina bersikeras kalau mereka mematuhi perjanjian dan hanya menyerang target-target militer Rusia.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.