Selasa, 7 Oktober 2025

Konflik Rusia Vs Ukraina

Trump Serukan Gencatan Senjata di Ukraina: Saya Tidak Suka Pengeboman

Donald Trump menyatakan pemerintahannya tengah menjalin komunikasi dengan Rusia untuk menghentikan perang di Ukraina.

|
Kremlin.ru
TRUMP DAN PUTIN - Foto ini diambil pada Selasa (25/2/2025) dari publikasi resmi Kremlin, memperlihatkan Presiden Rusia Vladimir Putin (kanan) dan Presiden AS Donald Trump (kiri) berfoto sebelum melakukan pertemuan resmi Rusia-AS di Helsinki, Finlandia, pada 16 Juli 2018. Akui tidak suka pengeboman, saat ini Trump tengah menjalin komunikasi dengan Rusia untuk menghentikan perang di Ukraina. 

Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky menegaskan bahwa pihaknya telah memberikan seluruh informasi penting kepada Amerika Serikat mengenai pelanggaran-pelanggaran yang dilakukan Rusia terhadap sektor energi.

Macron Desak Tindakan Keras untuk Rusia

Dalam perkembangan lain, Presiden Prancis Emmanuel Macron menyerukan respons tegas terhadap Rusia jika negara tersebut terus menolak upaya perdamaian di Ukraina.

Seruan ini disampaikan Macron beberapa hari setelah serangan rudal balistik Rusia menewaskan 20 orang, termasuk sembilan anak-anak, di Kryvyi Rih — kota asal Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy.

Dalam pernyataan di platform X pada Minggu (7/4/2025), Macron menyatakan solidaritasnya terhadap para korban.

“Pikiran saya bersama anak-anak dan semua korban sipil dari serangan berdarah yang dilakukan oleh Rusia, termasuk pada 4 April di Kryvyi Rih,” tulisnya.

Baca juga: Perang Rusia-Ukraina Hari ke-1.139: Rusia Luncurkan Serangan di Kyiv, setelah Menghantam Kryvyi Rih

Ia menegaskan bahwa gencatan senjata harus segera dilaksanakan.

Jika Rusia tetap menggunakan strategi memperpanjang konflik dan menolak perdamaian, maka dunia harus mengambil “tindakan keras”, katanya.

Macron juga menyoroti bahwa meskipun Ukraina telah menyetujui proposal gencatan senjata penuh dari Presiden AS Donald Trump dan negara-negara Eropa turut mendorong terciptanya perdamaian, Rusia justru meningkatkan intensitas serangan tanpa memedulikan keselamatan warga sipil.

“Rusia melanjutkan perang dengan intensitas baru, tanpa memperhatikan warga sipil,” ujar Macron.

Seruan dari Macron menandakan semakin meningkatnya tekanan internasional terhadap Kremlin untuk menghentikan agresi militer yang telah berlangsung selama lebih dari dua tahun di Ukraina.

(Tribunnews.com, Andari Wulan Nugrahani)

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved