Jumat, 3 Oktober 2025

Konflik Palestina Vs Israel

Gaza Masuk Fase Paling Berdarah, Aksi Gila IDF Bisa Tumpas Habis Hamas atau Malah Bunuh Sandera?

Pakar Militer menyebut, sejauh ini Israel cuma andalkan serangan udara. Pasukan IDF Mandi Darah Jika Masuk Shejaiya, di Gaza. 

khaberni/tangkap layar
LARAS TANK MERKAVA - Foto tangkap layar Khaberni, Rabu (12/2/2025) menunjukkan pasukan Israel (IDF) menjejerkan posisi laras meriam tank Merkava dalam agresi militer di Gaza. Pasukan Israel dijegal krisis keuangan saat mereka berniat melanjutkan perang di Gaza karena potensi berakhirnya gencatan senjata dengan Hamas. 

Ia secara khusus menyoroti komentar terbaru yang dibuat oleh Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengenai koridor Morag.

Koridor Morag, atau yang disebut Netanyahu sebagai 'Koridor Philadelphia B' merupakan upaya baru Israel untuk membelah-belah Gaza Selatan.

Koridior ini akan memisahkan Khan Yunis dan Rafah di Gaza Selatan. 

"Mantan komandan IDF itu menyatakan bahwa pernyataan Netanyahu tersebut telah menempatkan tentara IDF dalam bahaya yang signifikan," kata laporan tersebut.

Mantan komandan itu menegaskan bahwa pernyataan Netanyahu telah menyebabkan dampak militer yang serius, terutama pada saat ada kebutuhan mendesak akan tujuan yang jelas dan strategi yang konkret dalam operai darat di Jalur Gaza.

Komandan itu lebih lanjut menuduh Netanyahu berusaha mengalihkan perhatian media dari isu-isu mendesak yang memengaruhi pemerintahannya.

Ia menekankan bahwa penundaan pemerintah Israel dalam melaksanakan tahap kedua dari kesepakatan pertukaran tahanan berakar pada motivasi politik semata.

Ia memperingatkan bahwa penundaan yang terus-menerus ini hanya akan memperdalam krisis yang terjadi di sekitar para tawanan.

Pada awal Maret, Abu Obeida, juru bicara Brigade Qassam, sayap militer Gerakan Perlawanan Islam (Hamas), mengatakan, "Ancaman perang musuh Israel hanya akan mendatangkan kekecewaan dan tidak akan berujung pada pembebasan tawanannya."

Abu Obeida menegaskan—dalam pidatonya sebelum Israel memulai kembali perang—bahwa Brigade Qassam "berada dalam kondisi siap dan siap menghadapi segala kemungkinan. Kembalinya perang akan memungkinkan kita untuk menghancurkan apa yang tersisa dari prestise musuh."

(oln/khbrn/RNTV/*)

 
 

Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved