Konflik Suriah
Putin Berjanji Mendukung Pemerintah De Facto Suriah, Menyerukan Kerja Sama Praktis
Presiden Rusia Vladimir Putin telah mengirim pesan kepada Presiden transisi Suriah Ahmad al-Sharaa, menawarkan “dukungan”
Putin Berjanji Mendukung Pemerintah De Facto Suriah, Menyerukan Kerja Sama Praktis
TRIBUNNEWS.COM- Presiden Rusia Vladimir Putin telah mengirim pesan kepada Presiden transisi Suriah Ahmad al-Sharaa, menawarkan “dukungan” untuk membantu mencapai stabilitas di Suriah dan menyerukan “kerja sama praktis” antara kedua negara, Moskow mengumumkan pada tanggal 20 Maret.
“Putin mengirim surat kepada Presiden Suriah Ahmad al-Sharaa, yang menyatakan dukungannya terhadap upaya untuk segera menstabilkan situasi di negara itu demi memastikan kedaulatan, kemerdekaan, persatuan, dan integritas teritorialnya,” kata juru bicara Kremlin Dmitry Peskov .
“Rusia menegaskan kembali kesiapannya untuk mengembangkan kerja sama praktis dengan para pemimpin Suriah dalam berbagai isu pada agenda bilateral, guna memperkuat hubungan Rusia–Suriah yang selama ini telah terjalin erat,” imbuh Peskov.
Putin telah berbicara dengan Sharaa melalui telepon pada pertengahan Februari, menawarkan dukungan negaranya dalam menjaga “kedaulatan dan integritas teritorial” Suriah.
Moskow mendukung mantan presiden Bashar al-Assad dan pemerintahannya melawan kelompok ekstremis yang didukung Turki, Barat, dan Teluk selama perang 14 tahun melawan Suriah.
Di antara kelompok-kelompok ini adalah Hayat Tahrir al-Sham (HTS), bekas cabang Al-Qaeda yang memimpin pembentukan pemerintahan baru Suriah yang dipimpin oleh Sharaa – yang merupakan mantan anggota ISIS di masa-masa awal dan menggunakan nama samaran Abu Mohammad al-Julani.
Sejak pemerintahan Assad runtuh, Moskow telah bernegosiasi dengan pemerintahan baru mengenai nasib dua pangkalan militer utamanya di Suriah.
Pihak berwenang Suriah telah memberi sinyal bahwa Damaskus terbuka untuk mengizinkan Rusia mempertahankan pangkalan udara dan angkatan lautnya di sepanjang pantai Mediterania, asalkan setiap perjanjian dengan Kremlin selaras dengan kepentingan negara tersebut.
Menurut laporan Wall Street Journal (WSJ) bulan lalu, pembicaraan antara Moskow dan Damaskus mencakup kemungkinan investasi Rusia senilai miliaran dolar di Suriah. Moskow baru-baru ini memasok negara itu dengan pengiriman mata uang baru sesuai dengan kesepakatan yang dibuat dengan pemerintah sebelumnya.
Komentar Peskov muncul beberapa minggu setelah pasukan pemerintah Suriah membantai ribuan warga sipil Alawi di pesisir negara itu, sembari menumpas pemberontakan bersenjata yang dilancarkan oleh elemen-elemen yang berafiliasi dengan bekas militer, Tentara Arab Suriah (SAA).
Sekitar 13.000 warga Suriah, sebagian besar warga Alawi, telah melarikan diri ke Lebanon karena takut akan hal itu. Ribuan lainnya mencari perlindungan di Pangkalan Udara Hmeimim Rusia di kota Latakia.
Pesan Putin kepada Sharaa juga muncul saat tentara Israel terus memperluas pendudukan ilegal di Suriah selatan dan melancarkan kampanye serangan udara terhadap infrastruktur militer di seluruh negeri.
SUMBER: THE CRADLE
Konflik Suriah
Suriah Siapkan Pemilu Parlemen Pertama Pasca Jatuhnya Rezim Assad, Digelar September Tahun Ini |
---|
Israel Meriang, Turki akan Beli 40 Jet Tempur Eurofighter Typhoon dari Jerman |
---|
Tiga Percobaan Pembunuhan Presiden Suriah Ahmed Al-Sharaa dalam 7 Bulan, Upaya Terakhir Paling Nekat |
---|
Prancis, Inggris, dan Jepang Sambut Baik Gencatan Senjata di Suwayda, Suriah |
---|
Arti Larangan Minum Kopi Bagi Suku-Suku Suriah, Genderang Perang Bagi Druze yang Dilindungi Israel |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.