Minggu, 5 Oktober 2025

Konflik Rusia Vs Ukraina

Perang Rusia-Ukraina Hari ke-1122: Trump Sebut AS Segera Teken Kesepakatan Mineral dengan Kyiv

Donald Trump mengungkapkan Gedung Putih akan segera teken kesepakatan mineral dan sumber daya alam dengan Ukraina. 

YouTube The White House
ZELENSKY DAN TRUMP - Foto ini diambil pada Rabu (5/3/2025) dari YouTube The White House, memperlihatkan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump (kanan) dan Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky (kiri) berbincang dalam pertemuan di Gedung Putih pada hari Jumat, 28 Februari 2025. Donald Trump mengungkapkan Gedung Putih akan segera teken kesepakatan mineral dan sumber daya alam dengan Ukraina.  

"Kami tidak akan membahasnya. Kami memiliki 15 unit tenaga nuklir yang beroperasi hari ini. Ini semua milik negara kami," ujar Zelensky dalam konferensi pers di Oslo, Norwegia, seperti dilaporkan Reuters pada Kamis (21/3/2025).

Dalam kesempatan yang sama, Zelensky mengungkapkan bahwa pejabat Ukraina dan Amerika Serikat akan bertemu di Arab Saudi pada Senin mendatang.

Pertemuan itu bertujuan membahas usulan penghentian serangan Rusia dan Ukraina terhadap fasilitas energi.

Pengumuman ini muncul tak lama setelah Kremlin mengonfirmasi bahwa pejabat Rusia juga akan mengadakan pembicaraan dengan AS di Arab Saudi pada hari yang sama.

Belum ada rincian lebih lanjut mengenai agenda pembicaraan tersebut, tetapi pertemuan ini dipandang sebagai upaya meredakan ketegangan di tengah konflik yang masih berlangsung.

Negara-Negara Eropa Bahas Pasukan Perdamaian untuk Ukraina, Inggris Ancam Rusia

Perwira militer senior dari lebih dari 30 negara di Eropa dan sekitarnya bertemu di Inggris pada Kamis (21/3/2025) untuk membahas pembentukan pasukan penjaga perdamaian internasional bagi Ukraina.

Baca juga: AS Gelar Pembicaraan Terpisah dengan Rusia dan Ukraina di Arab Saudi Minggu Depan

Dilansir Reuters, pertemuan ini dilakukan seiring dengan penyusunan rincian gencatan senjata sebagian di wilayah konflik tersebut.

Perdana Menteri Inggris Keir Starmer menyatakan bahwa meskipun belum ada kepastian mengenai kesepakatan damai, langkah yang diambil menunjukkan kemajuan.

"Kami mengambil langkah ke arah yang benar," ujar Starmer, seraya menegaskan bahwa "koalisi yang bersedia" yang dipimpin oleh Inggris dan Prancis kini memasuki "tahap operasional."

Selain itu, Starmer memperingatkan Presiden Rusia Vladimir Putin agar tidak melanggar potensi kesepakatan damai, dengan ancaman "konsekuensi berat" jika hal tersebut terjadi.

Dikutip dari The Guardian, dia tidak menegaskan kembali wacana pengiriman pasukan darat Inggris ke Ukraina, yang sebelumnya menjadi perdebatan di kalangan internasional.

Negara-Negara Eropa Bahas Penguatan Pertahanan Tanpa Ketergantungan pada AS

Financial Times melaporkan negara-negara dengan kekuatan militer terbesar di Eropa tengah membahas cara untuk mengambil alih tanggung jawab lebih besar dalam pertahanan kawasan.

Diskusi ini melibatkan Inggris, Prancis, dan Jerman, yang berupaya mengurangi ketergantungan pada Amerika Serikat dalam urusan keamanan dan militer.

Menurut laporan tersebut, negara-negara Eropa berencana mengajukan proposal kepada Donald Trump, yang kemungkinan akan kembali ke Gedung Putih, untuk secara bertahap mengalihkan beban keuangan dan militer ke ibu kota negara-negara Eropa.

Pengalihan ini direncanakan berlangsung dalam periode lima hingga sepuluh tahun agar transisi dapat dikelola dengan baik.

Halaman
123
Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved