Konflik Rusia Vs Ukraina
AS Gelar Pembicaraan Terpisah dengan Rusia dan Ukraina di Arab Saudi Minggu Depan
Amerika Serikat akan menggelar pembicaraan terpisah antara Rusia dan Ukraina untuk melanjutkan pembahasan gencatan senjata sebagian di Ukraina.
TRIBUNNEWS.COM - Amerika Serikat akan menggelar pembicaraan terpisah antara Rusia dan Ukraina untuk melanjutkan pembahasan gencatan senjata sebagian di Ukraina.
Pertemuan tersebut akan digelar di Arab Saudi pada pekan depan, tepatnya pada hari Senin (24/3/2025).
Kabar tersebut dikonfirmasi oleh Presiden Ukraina, Volodymyr Zelensky dan ajudan presiden Rusia, Yuri Ushakov.
Zelensky mengatakan pertemuan tersebut digelar secara bergantian.
"Akan ada pertemuan antara Ukraina dan Amerika, kemudian ada diplomasi bolak-balik, seperti yang dikatakan oleh rekan-rekan Amerika kami, Amerika dengan Rusia," kata Zelensky saat berbicara pada konferensi pers di Oslo pada hari Kamis (20/3/2025), dikutip dari Al Jazeera.
Sementara Ushakov mengatakan pertemuan tersebut tepatnya akan digelar di Riyadh dan membahas tentang keselamatan pengiriman di Laut Hitam.
'Inisiatif' fokus pembicaraan ini sebelumnya telah dibahas oleh Putin dan Trump dalam panggilan telepon pada hari Selasa (18/3/2025).
Dengan adanya pembicaraan terkait inisiatif tersebut, Gedung Putih memutuskan untuk membahas hal tersebut dan kedua pemimpin setuju.
Pertemuan ini tepatnya membahas penerapan gencatan senjata maritim di Laut Hitam, gencatan senjata penuh, dan perdamaian permanen.
Dalam pertemuan ini nantinya, Rusia akan diwakili oleh ketua komite urusan internasional Senat, Grigory Karasin dan penasihat kepala dinas keamanan FSB, Sergei Beseda, dikutip dari Al-Arabiya.
Gencatan Senjata Parsial
Zelensky menyetujui gencatan parsial yang telah disepakati oleh Trump dan Putin.
Keputusan tersebut diungkapkan oleh Zelensky tepat setelah melakukan panggilan telepon dengan Trump.
Baca juga: Ukraina Luncurkan Serangan Drone Besar-besaran, Picu Kebakaran di Lapangan Terbang Engels Rusia
Zelensky menjelaskan hasil dari pembicaraan ini bahwa dirinya sepakat untuk menghentikan serangan terhadap fasilitas energi.
“Kami telah menerima sinyal dari Amerika Serikat bahwa kami sedang berbicara tentang gencatan senjata pada fasilitas energi, jadi tidak menyerang infrastruktur energi, dan kami juga berbicara tentang fasilitas infrastruktur sipil," jelasnya.
Presiden Ukraina ini kemudian mengatakan langkah selanjutnya yang akan ia lakukan adalah meminta timnya untuk menyusun daftar jenis fasilitas yang dapat dimasukkan agar tidak terkena serangan.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.