Sabtu, 4 Oktober 2025

Konflik Palestina Vs Israel

Ribuan Orang Berunjuk Rasa di London Menentang Serangan Baru Tentara Israel di Gaza

Pada hari Selasa, 18 Maret, ribuan orang berkumpul di luar kantor pusat pemerintah Inggris di London, termasuk banyak warga Palestina, Arab

Editor: Muhammad Barir
Tangkapan layar YouTube Al Jazeera English
SITUASI GAZA - Tangkapan layar YouTube Al Jazeera English pada Kamis (20/3/2025) yang menunjukkan kondisi Gaza setelah Israel lancarkan serangan udara selama 2 hari sejak Selasa (18/3/2025) banyak warga yang dipaksa mengungsi. Israel membuat pernyataan pada hari Rabu (19/3/2025) bahwa pihaknya telah meluncurkan 'operasi darat terbatas' di Gaza tengah. 

Ribuan Orang Berunjuk Rasa di London Menentang Serangan Baru di Gaza

TRIBUNNEWS.COM- Pada hari Selasa, 18 Maret, ribuan orang berkumpul di luar kantor pusat pemerintah Inggris di London, termasuk banyak warga Palestina, Arab, dan Muslim, meskipun aksi protes tersebut bertepatan dengan buka puasa. 

Mereka berunjuk rasa menentang serangan Israel yang baru terhadap Gaza dan untuk menekan pemerintah Inggris agar berhenti mengekspor senjata kepada pasukan pendudukan.

Demonstrasi tersebut diorganisir oleh Forum Palestina di Inggris, bersama mitranya dalam Koalisi Palestina Inggris, yang meliputi Kampanye Solidaritas Palestina, Koalisi Hentikan Perang, Kampanye Perlucutan Senjata Nuklir, Sahabat Al-Aqsa, dan Asosiasi Muslim Inggris.

Pembicaranya termasuk Fares Amer dari Forum Palestina di Inggris, Ben Jamal dari Kampanye Solidaritas Palestina, Alex dari Koalisi Hentikan Perang, Janine Hourani dari Gerakan Pemuda Palestina, dan Yasmine Adam dari Asosiasi Muslim Inggris, antara lain.

Adnan Hmidan, Wakil Ketua Forum Palestina di Inggris, menyuarakan rasa frustrasi para pengunjuk rasa atas penarikan kembali pernyataan Menteri Luar Negeri David Lammy baru-baru ini yang mengecam blokade terhadap Gaza

Ia menunjukkan bahwa meskipun pernyataan Lammy lemah dan tidak disertai tindakan nyata, pernyataan itu pun tidak ditegakkan. 

Hmidan juga mengingatkan para pejabat Inggris—yang sebelumnya mendesak diakhirinya protes setelah gencatan senjata diberlakukan—bahwa Israel tidak menghormati komitmennya atau menghormati perjanjian. Pelanggaran gencatan senjata terbarunya dan kembali melakukan pembunuhan massal adalah buktinya.

Aksi protes itu dihadiri banyak polisi, tetapi para demonstran tetap teguh, bersumpah untuk terus menekan sampai pemerintah Inggris mengambil sikap yang jelas dan bertanggung jawab atas kekejaman Israel yang sedang berlangsung di Gaza.

 


SUMBER: MIDDLE EAST MONITOR 

Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved