Jumat, 3 Oktober 2025

Konflik Palestina Vs Israel

Netanyahu Murka, Ancam Bakal Lanjutkan Serangan di Gaza Hingga Hamas Lepas Sandera Israel

Netanyahu mengancam bakal melanjutkan serangan besar-besaran ke jalur Gaza yang merupakan daerah kantong Palestina hingga Hamas melepas semua sandera

X @netanyahu
NETANYAHU - Foto ini diambil dari publikasi X Netanyahu pada Jumat (21/2/2025), memperlihatkan Perdana Menteri Israel Netanyahu berpidato dan mengatakan satu dari empat jenazah sandera Israel yang diserahkan Hamas pada Kamis (20/2/2025). Netanyahu mengancam bakal melanjutkan serangan besar-besaran ke jalur Gaza yang merupakan daerah kantong Palestina hingga Hamas melepas semua sandera 

Setidaknya sudah ada 5 petinggi Hamas yang tewas lantaran menjadi target serangan militer Israel di Gaza pada Selasa dini hari (18/3/2025).

Menurut saksi mata, tank-tank Israel menembaki dari seberang perbatasan utara ke selatan Jalur Gaza, menghantam rumah-rumah dan perkemahan tenda pengungsi.

"Itu adalah malam neraka. Rasanya seperti hari-hari pertama perang," kata Rabiha Jamal, 65 tahun, seorang ibu dari lima anak dari Kota Gaza.

Lebih lanjut, selain melakukan serangan, Israel juga turut menebar ketakutan di kalangan masyarakat. Termasuk memerintahkan mereka untuk angkat kaki ke daerah yang lebih aman.

Membuat Keluarga-keluarga di Beit Hanoun di Jalur Gaza utara dan wilayah timur Khan Younis di selatan terpaksa meninggalkan rumah mereka.

Sambil membawa barang-barang, sebagian berjalan kaki, yang lain naik mobil atau becak setelah militer Israel memerintahkan mereka untuk mengungsi dari apa yang disebutnya sebagai "zona pertempuran berbahaya".

Serangan Israel Ke Gaza Tuai KecamanĀ 

Merespon tindakan yang dilakukan Israel, Hamas menegaskan bahwa mereka mengutuk keras serangan ini.

Menyebutnya sebagai "serangan berbahaya" terhadap warga sipil yang tidak berdaya, dan mengklaim bahwa tujuan Israel adalah untuk menggagalkan kesepakatan gencatan senjata yang telah disepakati.

Sementara itu Kelompok bersenjata Jihad Islam Palestina (PIJ) menuduh Israel "dengan sengaja menyabotase semua upaya untuk mencapai gencatan senjata".

Kecaman serupa juga turut dilontarkan Mesir, yang bertindak sebagai mediator bersama Qatar dan AS.

Dalam keterangan resminya Mesir menyebut serangan udara Israel sebagai "pelanggaran mencolok" terhadap kesepakatan tersebut.

Sementara Mediator Qatar mengutuk keras serangan tersebut, dengan kementerian luar negerinya memperingatkan dalam sebuah pernyataan bahwa "kebijakan eskalasi [Israel] pada akhirnya akan menyulut wilayah tersebut dan merusak keamanan dan stabilitasnya".

Senada dengan yang lainnya Juru bicara kementerian luar negeri Iran, Prancis dan Inggris mengutuk serangan tersebut, dan menyerukan "penghentian segera permusuhan, yang membahayakan upaya pembebasan para sandera dan mengancam kehidupan penduduk sipil di Gaza".

(Tribunnews.com / Namira)

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved