Konflik Palestina Vs Israel
Netanyahu Murka, Ancam Bakal Lanjutkan Serangan di Gaza Hingga Hamas Lepas Sandera Israel
Netanyahu mengancam bakal melanjutkan serangan besar-besaran ke jalur Gaza yang merupakan daerah kantong Palestina hingga Hamas melepas semua sandera
TRIBUNNEWS.COM – Perdana Menteri (PM) Israel Benjamin Netanyahu mengancam akan terus melanjutkan serangan besar-besaran ke jalur Gaza yang merupakan daerah kantong Palestina.
Ancaman ini dilontarkan Netanyahu untuk menggertak Hamas, usai militan Palestina ini menolak membebaskan sandera Israel.
Dari 251 sandera, Israel menyebut masih tersisa 59 orang yang ditahan Hamas sejak Oktober 2023 lalu.
“Saya memperingatkan Hamas bahwa jika mereka tidak membebaskan tawanan kami, kami akan melanjutkan pertempuran dan itulah yang telah kami lakukan,” ujar Netanyahu dikutip dari Anadolu.
"Ini baru permulaan. Mulai sekarang, kami akan bertindak melawan Hamas dengan intensitas yang semakin meningkat, bernegosiasi hanya di bawah tembakan, dan kami akan terus berjuang untuk mencapai semua tujuan perang," imbuh Netanyahu.
Berbanding terbalik dengan pernyataan Israel, Hamas berdalih penundaan pembebasan sandera dilakukan karena Israel melanggar kesepakatan gencatan senjata.
Pelanggaran-pelanggaran ini termasuk menunda pemulangan para pengungsi ke Gaza Utara, menargetkan warga dengan tembakan, dan tak mengizinkan masuk bahan bantuan dalam segala bentuk.
Tak sampai disitu, pejabat senior Hamas Basem Naim juga mengatakan bahwa Israel tak mematuhi kesepakatan dalam gencatan senjata.
"Selama tiga pekan terakhir, pimpinan perlawanan [Hamas] memantau pelanggaran dan ketidakpatuhan Israel terhadap perjanjian. Situasi itu, berbanding terbalik dengan Hamas yang patuh terhadap perjanjian,” ujar jubir Hamas.
Perseteruan ini yang membuat Netanyahu murka hingga kembali memerintahkan pasukannya untuk membombardir wilayah Gaza.
Baca juga: Serangan Terbaru Israel di Gaza Tewaskan Jubir Brigade Al-Quds, 5 Pejabat Hamas, dan Keluarganya
Terbaru Israel juga turut melancarkan serangan besar-besaran di sejumlah wilayah lainnya termasuk Gaza bagian utara, Gaza City, Deir al-Balah, Khan Younis, dan Rafah.
"Ini menyusul penolakan berulang kali Hamas untuk membebaskan sandera kami, serta penolakannya terhadap semua proposal yang telah diterimanya dari Utusan Presiden AS Steve Witkoff," kata Netanyahu
"Israel akan, mulai sekarang, bertindak melawan Hamas dengan kekuatan militer yang meningkat." imbuhnya.
Korban Tewas Gaza Tembus 400 Jiwa
Imbas serangan brutal Israel, Kantor Media Pemerintah Gaza melaporkan bahwa lebih dari 408 orang dilaporkan tewas dalam satu hari pasca Israel melancarkan pengeboman.
Tak hanya warga sipil, Israel juga turut menargetkan serangan ke anggota biro politik dan pejabat senior Hamas.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.