Sabtu, 4 Oktober 2025

Konflik Palestina Vs Israel

Serangan Terbaru Israel di Gaza Tewaskan Jubir Brigade Al-Quds, 5 Pejabat Hamas, dan Keluarganya

Israel melancarkan serangan terbarunya semenjak gencatan senjata, menewaskan lebih dari 400 orang termasuk pejabat kelompok perlawanan.

Penulis: Tiara Shelavie
Editor: Sri Juliati
Tangkap layar YouTube Al Jazeera English
GENCATAN SENJATA DILANGGAR - Tangkap layar YouTube Al Jazeera English pada 19 Maret 2025, menampilkan kerusakan bangunan setelah Israel menyerang Gaza di tengah gencatan senjata. Serangan terbaru itu menewaskan lebih dari 400 orang, termasuk pejabat kelompok perlawanan. 

TRIBUNNEWS.COM - Naji Abu Saif, juga dikenal sebagai Abu Hamza, juru bicara Brigade Al-Quds, sayap militer Jihad Islam Palestina (PIJ), tewas dalam gelombang serangan udara Israel di Jalur Gaza.

Serangan tersebut juga menewaskan istrinya dan beberapa anggota keluarganya di kamp pengungsi Nuseira, Gaza tengah.

Mengutip PressTV, Jihad Islam Palestina mengutuk pembunuhan itu, menuduh entitas kriminal Nazi-Zionis melakukan serangan dengan dukungan, dorongan, dan pendanaan dari pemerintah AS, sementara dunia hanya berdiam diri.

"Juru bicara yang syahid ini dikenal sebagai suara perlawanan, tidak gentar dalam pengabdiannya kepada Allah, fasih dalam berbicara, dan berani dalam sikap heroiknya membela perlawanan dan hak-hak rakyat kami, tanpa pernah goyah dalam pendiriannya," demikian pernyataan kelompok tersebut.

Namun, PIJ menegaskan bahwa serangan ini hanya akan memperkuat tekad mereka untuk terus membela rakyat dan hak-hak mereka hingga agresi ini sepenuhnya digagalkan.

GENCATAN SENJATA DILANGGAR - Tangkap layar YouTube DawnNews English pada 19 Maret 2025, menampilkan laporan kematian Abu Hamza. Serangan terbaru Israel menewaskan lebih dari 400 orang, termasuk pejabat kelompok perlawanan.
GENCATAN SENJATA DILANGGAR - Tangkap layar YouTube DawnNews English pada 19 Maret 2025, menampilkan laporan kematian Abu Hamza. Serangan terbaru Israel menewaskan lebih dari 400 orang, termasuk pejabat kelompok perlawanan. (Tangkap layar YouTube DawnNews English)

Israel melancarkan serangan terbarunya sejak dimulainya gencatan senjata pada Selasa (18/3/2025) dini hari waktu setempat.

Kementerian Kesehatan Gaza melaporkan lebih dari 400 korban tewas, termasuk beberapa pejabat senior Hamas.

Dalam laporan terpisah PressTV, Hamas menyatakan bahwa sejumlah pemimpin pemerintah dan komite darurat tewas akibat agresi brutal dan tiba-tiba Israel di Jalur Gaza.

“Para pemimpin ini, beserta keluarga mereka, tewas setelah menjadi sasaran langsung oleh pesawat pasukan pendudukan Zionis.”

Pimpinan pemerintahan Hamas, Essam al-Dali, kepala kementerian dalam negeri Mahmud Abu Watfa, dan Bahjat Abu Sultan, direktur jenderal dinas keamanan dalam negeri, termasuk di antara para martir, kata Hamas.

Menurut Hamas, para pemimpin ini bertanggung jawab untuk mendistribusikan bantuan, mencegah pencurian, melindungi keamanan rakyat Palestina, serta memastikan keadilan dan kohesi sosial di tengah situasi yang sangat sulit.

Baca juga: BKPRMI: Masyarakat Indonesia Punya Kekuatan Tekan Ekonomi Israel

“Mereka dibunuh dalam upaya menciptakan kekacauan, kelaparan, dan konflik internal.”

Dalam pernyataan terpisah, Kantor Media Pemerintah Gaza mengatakan bahwa dua perwira tinggi polisi juga termasuk di antara korban tewas.

Para pemimpin ini, menurut pernyataan tersebut, bekerja tanpa lelah sejak awal perang genosida untuk meringankan penderitaan rakyat mereka dan memenuhi tanggung jawab mereka dengan dedikasi dan pengorbanan.

Hamas juga menegaskan kembali bahwa perlawanan akan berdiri teguh bersama rakyat Palestina melawan agresi brutal ini.

Netanyahu: Ini Hanya Permulaan

Halaman
12
Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved