Sabtu, 4 Oktober 2025

Konflik Palestina Vs Israel

Houthi Serang Kapal Induk AS USS Harry Truman Empat Kali dalam 72 Jam

Houthi mengatakan kelompok tersebut menyerang kapal induk AS USS Harry Truman keempat kalinya dalam 72 jam.

X @Yahya_Saree
YAHYA SAREE - Foto ini diambil dari akun X Yahya Saree pada Rabu (12/3/2025), memperlihatkan juru bicara angkatan bersenjata Houthi Yaman, Yahya Saree, mengumumkan dimulainya kembali operasi untuk menargetkan kapal Israel di Laut Merah mulai Selasa (11/3/2025). Pada Rabu (19/3/2025), Yahya Saree mengumumkan serangan terhadap kapal induk AS USS Harry Truman keempat kalinya dalam 72 jam. 

TRIBUNNEWS.COM - Juru bicara Angkatan Bersenjata Yaman yang berafiliasi dengan gerakan Ansar Allah Houthi, Yahya Saree, mengumumkan serangan terhadap kapal induk Amerika Serikat (AS), USS Harry Truman, pada Rabu (19/3/2025) sekitar pukul tiga pagi waktu setempat.

"Pasukan rudal, angkatan laut, dan angkatan udara melakukan operasi militer gabungan dengan menggunakan sejumlah rudal jelajah dan pesawat tak berawak, yang menargetkan kapal induk AS USS Harry Truman dan sejumlah kapal perang musuh," kata Yahya Saree dalam pidatonya, Rabu.

Yahya Saree mengungkapkan operasi itu dilakukan setelah mendeteksi pergerakan militer musuh di Laut Merah yang bersiap untuk melancarkan serangan udara berskala besar terhadap Yaman.

Juru bicara tersebut mengatakan penargetan terhadap kapal induk Amerika ini adalah yang keempat dalam kurun waktu 72 jam.

"Agresi Amerika tidak akan menghalangi Yaman yang teguh dan berjuang untuk memenuhi tugas keagamaan, moral, dan kemanusiaannya terhadap rakyat Palestina, dan Amerika akan meningkatkan operasi militernya terhadap musuh Zionis (Israel) kecuali agresi brutal terhadap Gaza dihentikan dan pengepungan dicabut," katanya.

Sebelumnya, pemimpin Houthi, Abdul-Malik al-Houthi, mengonfirmasi bahwa angkatan bersenjata Yaman akan melanjutkan eskalasi tingkat tertinggi mereka terhadap pendudukan Israel.

"Palestina, Anda tidak sendirian," kata Abdul-Malik al-Houthi pada Selasa (18/3/2025) malam.

"Tidak ada jalan keluar dari memikul tanggung jawab dalam menghadapi dan melawan musuh Israel," lanjutnya, seperti diberitakan Al Mayadeen.

Ia juga memperingatkan jika Israel mampu merampungkan masalah Palestina, Israel akan memperluas kejahatannya ke semua negara lain tanpa mempedulikan siapa pun.

Sehari sebelumnya, Houthi menargetkan Pangkalan Udara Nevatim Israel dengan rudal balistik hipersonik Palestine 2 untuk mendukung Gaza pada Selasa malam, seperti diberitakan Tasnim.

Baca juga: Acuhkan Ancaman Trump, Houthi Lanjut Gempur Kapal Perang AS yang Melintas di Laut Merah

Sebelumnya, Houthi menyatakan solidaritas untuk Palestina pada 19 November 2023, setelah Israel melancarkan serangan besar-besaran ke Jalur Gaza.

Houthi menargetkan kapal Israel dan Amerika Serikat serta sekutu mereka yang melintasi Laut Merah.

AS bersama Inggris membentuk Koalisi Laut Merah untuk menyerang Yaman dan berupaya menghentikan operasi militer Houthi terhadap kapal-kapal Israel di Laut Merah.

Serangan Houthi di Laut Merah sempat terhenti sejak Israel dan Hamas mengimplementasikan perjanjian gencatan senjata pada 19 Januari 2025.

Houthi kembali melakukan serangan terhadap kapal Israel karena Israel mengabaikan seruan Houthi untuk membuka jalur penyeberangan bantuan kemanusiaan ke Jalur Gaza yang sebelumnya dihentikan oleh Israel.

Pada Sabtu (15/3/2025) pagi waktu setempat, pasukan Koalisi Laut Merah yang dipimpin oleh AS melancarkan serangan ke Yaman, membunuh lebih dari 53 orang seperti diberitakan Reuters.

Menanggapi serangan yang dilancarkan AS di Yaman, Houthi mengatakan mereka tidak akan mengurangi serangan terhadap kapal Israel.

(Tribunnews.com/Yunita Rahmayanti)

Berita lain terkait Konflik Palestina vs Israel

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved