Sabtu, 4 Oktober 2025

Konflik Palestina Vs Israel

Eks Menteri Keamanan Israel, Ben Gvir Kembali Lagi ke Koalisi Netanyahu

Mantan menteri kemanan Nasional Israel Itamar Ben-Gvir bergabung kembali dengan koalisi Benjamin Netanyahu.

Tangkapan layar YouTube CNN-News 18
BEN GVIR - Tangkapan layar YouTube CNN-News 18 yang diambil pada Rabu (19/3/2025) yang menunjukkan Itamar Ben Gvir mengumumkan pada hari 18 Januari 2025 bahwa mereka akan meninggalkan koalisi yang berkuasa di negara itu. Saat ini, keputusan terbaru, Ben Gvir akan kembali lagi ke kabinet Netanyahu. 

TRIBUNNEWS.COM - Mantan Menteri Kemanan Nasional Israel, Itamar Ben-Gvir yang sebelumnya telah meninggalkan pemerintahan selama gencatan senjata dilaporkan akan bergabung kembali dengan koalisi Perdana Menteri Benjamin Netanyahu.

Keputusan ini diungkapkan dalam pernyataan gabungan partai Gerakan Likud Perdana Menteri Benjamin Netanyahu pada Selasa (18/3/2025).

Kembalinya Ben Gvir juga tepat di saat Israel kembali melancarkan serangannya di Gaza yang menewaskan lebih dari 400 warga Palestina.

Dalam pernyataan tersebut, Ben Gvir akan kembali mendapatkan jabatan sebelumnya.

Tidak hanya itu, partai yang ia pimpin juga akan kembali ke koalisi.

"Ben-Gvir, yang juga memimpin Partai Otzma Yehudit , akan diangkat kembali sebagai kepala Keamanan Nasional sementara semua menteri di partainya akan dikembalikan ke posisi sebelumnya," demikian bunyi pernyataan itu, dikutip dari The New Arab.

Setelah adanya keputusan tersebut, Ben Gvir mengunggah foronya bersama Netanyahu dengan keterangan "Bersama kuat, untuk Israel".

Jaksa Agung Israel Tak Setujui Kembalinya Ben Gvir

Jaksa Agung Gali Baharav-Miara mengatakan kepada Perdana Menteri Benjamin Netanyahu bahwa keputusannya untuk membawa kembali Ben Gvir sebagai menteri kemanan Israel tidak sesuai dengan hukum.

"Dari perspektif hukum, tidak mungkin untuk menunjuk Menteri (sic) Itamar Ben Gvir sebagai menteri keamanan nasional saat ini," pernyataan Kantor Jaksa Agung, dikutip dari The Times of Israel.

Namun ia mengatakan bahwa Ben Gvir bisa kembali ke kabinet Netanyahu tetapi bukan sebagai menteri keamanan Israel.

Hal ini merujuk pada kekhawatirannya mengenai legalitas tindakan dan perilaku yang diambil oleh Ben Gvir ketika ia menjabat sebagai menteri keamanan nasional sebelum ia mengundurkan diri dari pemerintahan.

Baca juga: Netanyahu Klaim Serangan Israel di Gaza Baru Permulaan, Salahkan Hamas atas Korban Sipil

Netanyahu telah mendapatkan surat dari jaksa agung tentang perilaku Ben Gvir pada November lalu.

Menurut jaksa agung, Netanyahu harus mengevaluasi kembali masa jabatan Ben Gvir, mengingat intervensinya yang berulang dan berkelanjutan dalam masalah operasional kepolisian yang sebelumnya telah diperintahkan oleh Pengadilan Tinggi untuk tidak dilakukannya.

Sebagai informasi, Ben Gvir sebelumnya memutuskan keluar dari kabinet pada 17 Januari.

Alasan Ben Gvir mengundurkan diri dari kabinet lantaran ia tidak setuju dengan kesepakatan gencatan senjata antara Israel-Hamas.

"Jika perjanjian yang tidak bertanggung jawab ini disetujui dan dilaksanakan, partai Kekuatan Yahudi tidak akan menjadi bagian dari pemerintahan dan akan meninggalkannya," katanya pada waktu itu.

Kembalinya ke pemerintahan ini juga telah diungkapkan oleh Ben Gvir ketika ia memutuskan untuk resign.

Saat itu, ia mengatakan apabila kesepakatan berakhir, maka ia akan kembali.

"Jika perang melawan Hamas dilanjutkan, dengan intensitas yang lebih tinggi, untuk mencapai tujuan perang yang belum tercapai, kami akan kembali ke pemerintahan," jelasnya.

(Tribunnews.com/Farrah)

Artikel Lain Terkait Benjamin Netanyahu dan Konflik Palestina vs Israel

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved