Jumat, 3 Oktober 2025

Konflik Palestina Vs Israel

Netanyahu Klaim Serangan Israel di Gaza Baru Permulaan, Salahkan Hamas atas Korban Sipil

Dalam pidatonya, Netanyahu menyalahkan Hamas atas kelanjutan perang dan tingginya korban sipil di Gaza.

TheNational/Toaf Maayan
PERINTAHKAN PENGHANCURAN - Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengunjungi kamp pengungsi Tulkarem, Tepi Barat Jumat (21/2/2025). Dalam pidato yang disiarkan televisi pada Selasa (18/3/2025), Netanyahu menyalahkan Hamas atas kelanjutan perang dan tingginya korban sipil di Gaza. 

TRIBUNNEWS.COM - Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, memperingatkan bahwa gelombang serangan udara yang menewaskan ratusan warga Palestina di Gaza hanyalah "permulaan."

Dalam pidato yang disiarkan televisi pada Selasa (18/3/2025) malam, Netanyahu menegaskan pasukan Israel akan terus menyerang Hamas dengan "kekuatan yang semakin meningkat".

Netanyahu juga menyinggung negosiasi gencatan senjata hanya akan dilakukan "di bawah tembakan."

"Hamas telah merasakan kekuatan kami dalam 24 jam terakhir, dan saya ingin meyakinkan Anda – dan mereka – ini baru permulaan," ujar Netanyahu, seperti dilansir Al Jazeera.

Serangan udara Israel yang dilancarkan sejak Senin (17/3/2025) malam menghantam berbagai wilayah Gaza, termasuk Khan Yunis, Rafah, Kota Gaza, dan Deir el-Balah.

Menurut Kementerian Kesehatan Gaza, setidaknya 404 warga Palestina tewas, termasuk banyak anak-anak, dan lebih dari 560 lainnya terluka.

Serangan ini juga menghancurkan rumah-rumah warga, menyebabkan pengungsian massal, dan membebani fasilitas kesehatan yang sudah kewalahan akibat perang yang berkepanjangan.

Dalam pidatonya, Netanyahu menyalahkan Hamas atas kelanjutan perang dan tingginya korban sipil di Gaza.

"Warga sipil Palestina harus menghindari kontak dengan teroris Hamas," katanya.

Ia juga meminta warga Gaza untuk mengungsi ke daerah yang lebih aman, seraya menambahkan "setiap korban sipil adalah kesalahan Hamas."

Israel mengklaim telah menargetkan pejabat tinggi Hamas dalam serangan ini, termasuk Mayor Jenderal Mahmoud Abu Watfa, seorang pejabat senior di Kementerian Dalam Negeri Gaza, BBC melaporkan.

Baca juga: Netanyahu Murka, Ancam Bakal Lanjutkan Serangan di Gaza Hingga Hamas Lepas Sandera Israel

Gagalnya Negosiasi Gencatan Senjata

Serangan terbaru ini menghancurkan gencatan senjata yang sebelumnya dimulai pada 19 Januari.

Negosiasi tahap kedua kesepakatan gencatan senjata antara Israel dan Hamas mengalami kebuntuan setelah Israel menolak tawaran Hamas untuk membebaskan seorang warga negara ganda Amerika-Israel serta jenazah empat sandera yang telah tewas.

Israel bersikeras memperpanjang tahap pertama gencatan senjata hingga pertengahan April, sementara Hamas menolaknya dan menuntut dimulainya tahap kedua yang mencakup pembebasan semua sandera serta penghentian permanen perang.

Dengan serangan ini, prospek gencatan senjata jangka panjang semakin redup.

Halaman
12
Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved