Senin, 29 September 2025

Konflik Palestina Vs Israel

Militer Israel Siaga Tinggi Kembali Perang di Gaza, Hamas: Kami Tak Mempan Ancaman, AS Berpihak

Pasukan Israel dilaporkan bersiap melanjutkan pertempuran di Gaza jika Hamas tidak setuju pada usulan yang diajukan AMerika Serikat.

|
khaberni/tangkap layar
AGRESI - Pasukan Israel (IDF) dari divisi infanteri melakukan agresi militer darat ke Jalur Gaza. Israel terindikasi enggan melanjutkan negosiasi tahap dua gencatan senjata dengan Hamas. (khaberni/tangkap layar) 

Militer Israel Siaga Tinggi Kembali Perang di Gaza, Hamas: Kami Tak Mempan Ancaman

TRIBUNNEWS.COM - Situasi gencatan senjata di Gaza dilaporkan berada di titik krusial pasca-berakhirnya tahap pertama pertukaran sandera-tahanan antara Hamas dan Israel pada 28 Februari 2025 kemarin.

Dalam situasi tersebut, Tentara Israel (IDF) dilaporkan bersiap melanjutkan pertempuran di Gaza jika tidak ada kesepakatan untuk memperpanjang gencatan senjata.

Baca juga: Blokir Semua Bantuan Gaza, Cara Israel Peras Hamas Agar Setuju Usulan AS Gencatan Senjata Sementara

Menurut lembaga penyiaran Israel, KAN, militer IDF dalam keadaan siaga tinggi dan melakukan persiapan untuk kemungkinan pecah kembalinya konflik bersenjata jika kesepakatan untuk memperpanjang gencatan senjata tidak tercapai.

"Tentara Israel bersiap untuk melanjutkan perang di Gaza jika tidak ada kesepakatan yang dicapai untuk memperpanjang gencatan senjata," otoritas penyiaran Israel melaporkan Sabtu malam.

"Mencapai ketenangan di Gaza memerlukan kesepakatan aktif; jika tidak, hanya ada dua pilihan: pembebasan tahanan atau perang," kata penyiar itu, mengutip sumber keamanan senior Israel.

Sebagai informasi, menjelang berakhirnya tahap pertama gencatan senjata, Israel berniat untuk memperpanjang fase I tersebut, namun ditolak Hamas.

Baca juga: Hamas Tolak Perpanjangan Tahap I Gencatan Senjata, Israel Tak Mau Mundur dari Koridor Philadelphia

Belakangan, Amerika Serikat (AS) mengusulkan usulan baru dengan tajuk Gencatan Senjata sementara untuk periode bulan Ramadan dan menjelang paskah.

Dalam usulan ini, AS mensyaratkan, separuh sandera Israel yang ada di Hamas, baik hidup maupun mati, dibebaskan.

Separuh lainnya sandera Israel di tangan Hamas, bisa dibebaskan nanti jika gencatan senjata permanen dicapai.

Baca juga: Blokir Semua Bantuan Gaza, Cara Israel Peras Hamas Agar Setuju Usulan AS Gencatan Senjata Sementara

Israel, Minggu (2/3/2025) menyetujui rencana AS ini, namun menyatakan, Hamas belum menerimanya.

BLOKIR BANTUAN - Truk pengangkut bantuan melewati Rafah di Jalur Gaza selatan. Pada Minggu (2/3/2025), Israel menyatakan memblokir semua bantuan masuk ke Gaza untuk menekan Hamas menyetujui usulan gencatan senjata sementara yang diajukan Amerika Serikat.
BLOKIR BANTUAN - Truk pengangkut bantuan melewati Rafah di Jalur Gaza selatan. Pada Minggu (2/3/2025), Israel menyatakan memblokir semua bantuan masuk ke Gaza untuk menekan Hamas menyetujui usulan gencatan senjata sementara yang diajukan Amerika Serikat. (tangkap layar/Hussam al-Masri/Reuters)

IDF Blokir Semua Bantuan Masuk ke Gaza

Untuk menekan Hamas, Pemerintah Israel telah memutuskan untuk menghentikan masuknya bantuan kemanusiaan ke Gaza.

Channel 12 Israel melaporkan kalau "masuknya bantuan kemanusiaan ke Gaza telah dihentikan setelah berakhirnya gencatan senjata secara resmi ."

Sementara itu, Channel 14 Israel menyatakan bahwa "dalam diskusi yang dipimpin oleh Perdana Menteri Benjamin Netanyahu tadi malam, sebuah keputusan diambil untuk menghentikan pengiriman truk kemanusiaan ke Gaza hingga pemberitahuan lebih lanjut."

Laporan itu menambahkan kalau keputusan memblokir semua bantuan kemanusiaan ke Gaza itu dikoordinasikan dengan Amerika Serikat .

Halaman
123
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan